Jakarta: Pemerintah didesak segera menelusuri ribuan orang positif covid-19 yang terdeteksi berkeluyuran ke berbagai ruang publik, termasuk di pusat perbelanjaan. Pemerintah diminta mencari tahu penyebab orang-orang itu masih bisa keluyuran.
"Kejadian ini menjadi cambuk kita bersama, agar sistem harus diperbaiki, fungsi pengawasan dan kontrol di lapangan harus disempurnakan," ucap anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo kepada wartawan, Jakarta, Rabu, 15 September 2021.
Di sisi lain, dia menilai sistem PeduliLindungi sudah baik. Buktinya, kata dia, ribuan orang yang terjangkit virus berbahaya itu terdeteksi melakukan aktivitas di ruang publik.
"Sistemnya sudah bagus, tidak bisa dibohongi, artinya mereka yang dinyatakan positif oleh laboratorium akan terintegrasi dengan PeduliLindungi, saya kira bagus," kata Rahmad.
Baca: Tersedia Berbagai Merek Vaksin, Dinkes DKI: Jangan Pilih-pilih
Rahmad meminta kejadian ini menjadi pelajaran bersama. Menurut dia, sistem pada aplikasi PeduliLindungi serta pengawasan di lapangan perlu disempurnakan.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan perkembangan masif dari implementasi aplikasi PeduliLindungi. Budi menyebut sudah ada 29 juta yang terdaftar di aplikasi tersebut.
Dari aplikasi itu terdeteksi masyarakat yang berkeliaran meski dalam keadaan positif covid-19. Tercatat ada 3.830 orang yang terdeteksi positif covid-19 melakukan aktivitas di ruang publik.
"Kita bisa lihat surprisingly tetep aja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam. Hitam itu artinya positif covid-19 tapi masih jalan-jalan," kata Budi.
Jakarta: Pemerintah didesak segera menelusuri ribuan orang
positif covid-19 yang terdeteksi berkeluyuran ke berbagai ruang publik, termasuk di pusat perbelanjaan. Pemerintah diminta mencari tahu penyebab orang-orang itu masih bisa keluyuran.
"Kejadian ini menjadi cambuk kita bersama, agar sistem harus diperbaiki, fungsi pengawasan dan kontrol di lapangan harus disempurnakan," ucap anggota
Komisi IX DPR Rahmad Handoyo kepada wartawan, Jakarta, Rabu, 15 September 2021.
Di sisi lain, dia menilai sistem PeduliLindungi sudah baik. Buktinya, kata dia, ribuan orang yang terjangkit
virus berbahaya itu terdeteksi melakukan aktivitas di ruang publik.
"Sistemnya sudah bagus, tidak bisa dibohongi, artinya mereka yang dinyatakan positif oleh laboratorium akan terintegrasi dengan PeduliLindungi, saya kira bagus," kata Rahmad.
Baca:
Tersedia Berbagai Merek Vaksin, Dinkes DKI: Jangan Pilih-pilih
Rahmad meminta kejadian ini menjadi pelajaran bersama. Menurut dia, sistem pada aplikasi PeduliLindungi serta pengawasan di lapangan perlu disempurnakan.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan perkembangan masif dari implementasi aplikasi PeduliLindungi. Budi menyebut sudah ada 29 juta yang terdaftar di aplikasi tersebut.
Dari aplikasi itu terdeteksi masyarakat yang berkeliaran meski dalam keadaan positif covid-19. Tercatat ada 3.830 orang yang terdeteksi positif covid-19 melakukan aktivitas di ruang publik.
"Kita bisa lihat surprisingly tetep aja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam. Hitam itu artinya positif covid-19 tapi masih jalan-jalan," kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)