Wakil Presiden Maruf Amin. Dok Setwapres.
Wakil Presiden Maruf Amin. Dok Setwapres.

Ma'ruf Amin Minta Perbedaan Jangan Rusak Keutuhan Bangsa

Emir Chairullah • 25 Agustus 2021 18:58
Jakarta: Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak seluruh anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) berperan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia. Dia tak ingin ada perpecahan di tengah-tengah masyarakat.
 
"Jadi, kalau ada tanda-tanda keretakan, maka MUI harus mengambil peran karena negara ini dibangun berdasarkan kesepakatan," kata Ma'ruf saat menghadiri pembukaan Mukernas I MUI secara virtual, Rabu, 25 Agustus 2021.
 
Dalam acara bertajuk 'Menguatkan Peran MUI dalam Membangun Sinergitas Ulama, Umara, dan Umat dalam Mengatasi Masalah Bangsa' itu, Ma’ruf menyatakan persatuan bangsa menjadi tanggung jawab kebangsaan. Karena itu, menurut dia, perbedaan-perbedaan di antara organisasi massa (ormas) Islam yang menjadi pendukung utama dari MUI tidak boleh sampai menimbulkan konflik.

"Perbedaan-perbedaan, seperti juga di lingkungan intern kita, perbedaan di tingkat nasional kenegaraan, jangan sampai menimbulkan terjadinya keretakan yang akan membawa kehancuran," kata dia.
 
Baca: Tingkat Kepuasan Kinerja Wapres Ma'ruf di Bawah 50%
 
Ma'ruf menjelaskan perbedaan ijtihad sudah terjadi sejak zaman sahabat. Namun, perbedaan-perbedaan tersebut tidak menghilangkan kesatuan umat karena adanya tujuan suci yang sama.
 
"Para assabiqunal awwalun (orang-orang yang pertama masuk Islam) sekali pun berbeda, tidak pernah kehilangan keutuhannya, kesatuannya. Diibaratkan mereka bisa bersatu karena tujuan murni yang suci. Itulah yang menyatukan mereka, walaupun mereka berbeda-beda cara berpikirnya dan ijtihadnya di dalam mencapai sesuatu yang menurut mereka baik," kata dia.
 
Ma'ruf mengingatkan perbedaan dalam berijtihad tidak diikuti hawa nafsu. Sebab, hal itu hanya akan membawa kepada konflik.
 
"Saya kira benar apa yang dikemukakan oleh Ibnu ‘Athaillah, tidak dikhawatirkan terjadinya kesamaran, perbedaan dalam mencari jalan kebenaran itu. Yang dikhawatirkan adalah pengaruh hawa nafsu. Jadi, perbedaan itu menjadi sumber konflik ketika diintervensi oleh hawa nafsu, bukan oleh perbedaan," ujarnya.
 
Sementara itu, Ketua Umum MUI Pusat, Miftachul Akhyar, mengatakan mukernas ini dapat mengonsolidasikan organisasi MUI dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai shadiqul hukumah (mitra pemerintah) dan khadimul ummah (pelayan umat). Sesuai temanya, musyawarah kerja nasional pertama kali ini diharapkan memperkuat bangunan konsolidasi organisasi untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan, khususnya dalam mengelola berbagai dampak pandemi covid-19 di tengah-tengah masyarakat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan