Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengungkap jumlah penyaluran zakat melalui lembaga amil zakat (LAZ) masih rendah. Sebab, banyak wajib zakat yang belum percaya dengan kinerja LAZ.
"(Potensi) zakat kita itu sudah mencapai Rp70-an trilun. Tapi yang disalurkan melalui lembaga zakat hanya mungkin sedikit, 10 atau 20 persen, lainnya tidak," ujar Wapres Ma'ruf Amin saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 Forum Zakat, di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Juli 2024.
Wapres menekankan LAZ harus mampu membangun kepercayaan di tengah masyarakat. LAZ dapat menunjukkan penyaluran zakat dilakukan secara tepat sasaran berbasis data kemiskinan.
"Hal ini penting demi membangun kepercayaan umat agar menyalurkan zakatnya kepada badan-badan amil zakat resmi yang pada akhirnya meningkatkan pengumpulan zakat," jelas dia.
Penguatan tata kelola zakat juga penting untuk didorong. Mulai dari penguatan regulasi hingga menyusun peta jalan sebagai acuan pengelolaan zakat menuju Indonesia Emas 2045.
"Bangun ekosistem zakat yang transparan, profesional, dan akuntabel, sehingga kontribusi zakat semakin berdampak signifikan dalam pengentasan kemiskinan," ujar dia.
Jakarta:
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengungkap jumlah penyaluran zakat melalui lembaga amil
zakat (LAZ) masih rendah. Sebab, banyak wajib zakat yang belum percaya dengan kinerja LAZ.
"(Potensi) zakat kita itu sudah mencapai Rp70-an trilun. Tapi yang disalurkan melalui lembaga zakat hanya mungkin sedikit, 10 atau 20 persen, lainnya tidak," ujar Wapres
Ma'ruf Amin saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 Forum Zakat, di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Juli 2024.
Wapres menekankan LAZ harus mampu membangun kepercayaan di tengah masyarakat. LAZ dapat menunjukkan penyaluran zakat dilakukan secara tepat sasaran berbasis data kemiskinan.
"Hal ini penting demi membangun kepercayaan umat agar menyalurkan zakatnya kepada badan-badan amil zakat resmi yang pada akhirnya meningkatkan pengumpulan zakat," jelas dia.
Penguatan tata kelola zakat juga penting untuk didorong. Mulai dari penguatan regulasi hingga menyusun peta jalan sebagai acuan pengelolaan zakat menuju Indonesia Emas 2045.
"Bangun ekosistem zakat yang transparan, profesional, dan akuntabel, sehingga kontribusi zakat semakin berdampak signifikan dalam pengentasan kemiskinan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)