Presiden Joko Widodo/Biro Pers Sekretariat Presiden.
Presiden Joko Widodo/Biro Pers Sekretariat Presiden.

Jokowi: Kemitraan Strategis ASEAN-AS Bagian dari Solusi

Indriyani Astuti • 12 November 2022 22:37
Phnom Penh: Kemitraan Komprehensif Strategis ASEAN-Amerika Serikat (AS) diinisiasi dalam KTT ASEAN-AS di Kamboja. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hal tersbut merupakan bagian dari solusi mengatasi masalah global saat ini. 
 
“Kemitraan ini diluncurkan di saat dunia sedang hadapi tantangan yang luar biasa. Saya ingin membacakan ringkasan ASEAN Common Sense. Kemitraan ASEAN-AS dapat berkontribusi menjadi bagian dari solusi,” ucap Presiden Jokowi di KTT ASEAN-AS yang dihadiri pemimpin ASEAN dan Presiden AS Joe Biden di Hotel Sokha, Phnom Penh, Sabtu
 
Ada tiga hal yang dikemukakan Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut. Pertama, terwujudnya kemitraan bagi perdamaian dan stabilitas kawasan. ASEAN menginginkan kehadiran AS di kawasan membawa energi positif bagi perdamaian.
 

Baca: Di KTT ASEAN, Jokowi Dorong Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Uni Eropa


“Dukungan AS terhadap sentralitas ASEAN juga harus diterjemahkan dalam aksi nyata khususnya peran ASEAN sebagai agenda-setter dinamika di kawasan dan pembentukan arsitektur kawasan yang inklusif,” jelas Presiden.

Kedua, membangun kemitraan untuk ketahanan kawasan dan global. Sinergi kebijakan, ujar presiden, untuk memastikan stabilitas sistem keuangan, dukungan likuiditas, dan efektivitas kebijakan ekonomi. Menurut Presiden, ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama.
 
"Saya harap ASEAN dan AS dapat bekerja sama dalam peningkatan kapasitas produksi pangan, pengembangan bibit unggul, pemanfaatan teknologi pertanian, dan penguatan strategi ketahanan pangan di kawasan,” kata Presiden Jokowi.
 
Ketiga, menciptakan kemitraan untuk masa depan berkelanjutan. Presiden Jokowi mengatakan ASEAN berkomitmen mewujudkan masa depan berkelanjutan antara lain penggunaan energi terbarukan hingga 23% pada 2025. Menurutnya kerja sama ASEAN-AS dapat diarahkan untuk mendorong investasi dan alih teknologi rendah karbon, membuka lapangan kerja baru dalam transisi energi, dan menciptakan kerangka regulasi dan pendanaan yang kondusif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan