Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Metro TV
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Metro TV

Primetime News

Surya Paloh Beberkan Kriteria Sosok yang Layak Jadi Presiden

MetroTV • 07 Juni 2022 23:32
Untuk apa menang kemudian semua luluh lantah ya, pak?
 
Ya, untuk memberikan kemenangan itu kepada semua pihak. Paling tidak, menghindarkan upaya dan pikiran-pikiran yang semakin mengecilkan satu sama lain.
 
Yang membuat kita terbelah sebagai satu bangsa. Nggak ada arti kemenangan seperti itu. Jadi kemenangan yang harus memberikan sebuah arti.

Kemenangan yang harus memberikan sebuah arti. Pak Surya, sejauh pandangan Bapak Presiden (Joko Widodo) saat ini, sejauh mana berperan dalam menentukan keberlanjutan kepemimpinan dan juga program nasional ke depan?
 
Amat sangat. Beliau presiden yang efektif dan masih memiliki seluruh otoritas yang dimilikinya, dalam model dan sistem konstitusi yang presidensial. Sampai berakhirnya masa jabatan beliau nanti, dengan dilantiknya presiden baru.
 
Seluruh hal-hal yang mengikat atas dasar sumpah dan jabatan, itu masih efektif. Jadi tergantung kepada Bapak Presiden (Jokowi) sekarang ini. Mengambil sikap hanya melihat-lihat, siapa barangkali nanti yang akan terpilih menjadi presiden yang akan datang. Atau barangkali, beliau juga berharap bahwasanya ada presiden yang terpilih nanti, barangkali secara emosional, konsepsi, gagasan, pikiran, yang tidak terlalu jauh dengan dirinya.
 
Supaya bisa terestafetkan (kerjanya) ya, Pak?
 
Bisa terestafet, mungkin continuity pembangunan yang diharapkan. Tapi itu hal yang bagus sebenarnya, bukan hanya wajar. Menurut saya itu bagus.
 
Cuma di sana juga harus kita tetap ingatkan, presiden itu bukan sekadar presiden. Bukan hanya sekadar kepala pemerintahan, tetapi juga sekaligus beliau sebagai kepala negara. Apa artinya? Beda peran posisi kepala pemerintahan.
 
Baca: Surya Paloh: Pemilu 2024 Momentum Membangun Kesadaran Publik
 
Ada lah, tingkat lebih luas itu melekat sebagai kepala negara. Beliau adalah milik semua kelompok, semua golongan, semua individu yang ada di negeri ini. Baik dalam partai mendukungnya, ataupun partai tidak mendukungnya.
 
Beliau sebagai kepala negara. Itu kita harus ingatkan juga.
 
Menarik sekali Pak Surya. Kita akan bahas lebih jauh. Salah satunya adalah yang dikhawatirkan dalam pesta demokrasi di depan. Di mana pemilu biasanya menyisakan polarisasi yang ternyata kita tahu tidak berujung pada kebaikan dan produktivitas bangsa, berujung menjadi sebuah politik kebencian.
 
Lalu bagaimana kita mencegah ini? Dan menjaga martabat negara kita?

 
(Hana Nushratu)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan