"Saya tadi dapat telepon dari Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) di Washington DC, ada 28 negara yang antre masuk jadi 'pasien' IMF. Artinya, badai sudah datang," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Sidang Kabinet Paripurna yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 12 Oktober 2022.
Kepala Negara menginstruksikan seluruh jajaran menterinya betul-betul mengantisipasi dengan baik. Semua pekerjaan harus dilakukan secara luar biasa. Program-program harus dijalankan secara detail sehingga dampaknya bisa dirasakan secara riil.
Baca: Mitigasi Krisis Global, Presiden Perintahkan Lemhannas Buat Kajian Secara Detail |
"Tidak bisa lagi kita hanya bekerja sesuai rutinitas. Tidak bisa lagi. Makro, mikro dan pekerjaan yang detail, itu yang bisa menyelematkan negara kita," ucap Jokowi.
Rencana-rencana cadangan juga diminta untuk disiapkan. Dengan demikian, ada langkah lain jika program utama meleset.
"Plan A, plan B, plan C, plan D semua harus ada. Yang buruk, yang paling buruk semua harus sudah kita hitung," ucapnya.
Selain itu, ia menginstruksikan kementerian/lembaga berhati-hati merumuskan dan menerbitkan kebijakan. Pada masa sulit seperti sekarang, persoalan-persoalan kecil bisa menggoncang masyarakat.
"Seperti kemarin misalnya kompor listrik. Itu memang betul. Kita memang harus konversi tapi timing-nya bukan sekarang," jelas Jokowi.
Di periode ekonomi dunia yang gelap, tidak mungkin masyarakat dipaksa untuk beralih ke kompor listrik. Sebab, menuntut penggunaan listrik yang juga besar.
"Kompor listrik 1.800 watt. Artinya, kita akan mengubah yang biasa pakai 450 VA jadi 1.800. Di rakyat hal-hal seperti itu menjadi sebuah goncangan. Hati-hati yang berkaitan dengan rakyat hati-hati policy-nya," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id