Jakarta: Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tak mempersoalkan pembentukan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Motif pembentukan KAMI dinilai hanya untuk memenuhi kepentingan segelintir orang.
"Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan. Silakan saja, tidak ada yang melarang," kata Moeldoko kepada wartawan, Jakarta, Kamis, 1 Oktober 2020.
Moeldoko mengatakan pemerintah akan menyaring tiap gagasan yang diberikan organisasi mana pun. Bila bagus, gagasan itu akan dipakai.
"Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," ujar dia.
Baca: Kegiatan KAMI Dibubarkan karena Tak Kantongi Izin
Menurut Moeldoko, pemerintah ogah menyikapi KAMI secara berlebihan. Sebab, dinamika politik selalu ada.
"Tidak ada namanya dinamika yang stagnan. Setelah ada KAMI, nanti ada KAMU, terus ada apa lagi, kita tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih gagasan-gagasan," kata dia.
Kendati begitu, Moeldoko mengingatkan agar KAMI tidak menggangu stabilitas politik. Dia mengingatkan ada konsekuensi yang harus ditanggung KAMI jika sudah mengganggu stabilitas politik.
"Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas. Kalkulasinya sekarang sih masih biasa saja," ujar dia.
Jakarta: Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tak mempersoalkan pembentukan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (
KAMI). Motif pembentukan KAMI dinilai hanya untuk memenuhi kepentingan segelintir orang.
"Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan. Silakan saja, tidak ada yang melarang," kata Moeldoko kepada wartawan, Jakarta, Kamis, 1 Oktober 2020.
Moeldoko mengatakan pemerintah akan menyaring tiap gagasan yang diberikan organisasi mana pun. Bila bagus, gagasan itu akan dipakai.
"Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," ujar dia.
Baca:
Kegiatan KAMI Dibubarkan karena Tak Kantongi Izin
Menurut Moeldoko, pemerintah ogah menyikapi KAMI secara berlebihan. Sebab, dinamika politik selalu ada.
"Tidak ada namanya dinamika yang stagnan. Setelah ada KAMI, nanti ada KAMU, terus ada apa lagi, kita tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih gagasan-gagasan," kata dia.
Kendati begitu, Moeldoko mengingatkan agar KAMI tidak menggangu stabilitas politik. Dia mengingatkan ada konsekuensi yang harus ditanggung KAMI jika sudah mengganggu stabilitas politik.
"Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas. Kalkulasinya sekarang sih masih biasa saja," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)