“Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap 29 Juni merupakan momentum kita bersama untuk menumbuhkan kesadaran bagi setiap individu Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan pembangunan bangsa,” kata Tito dikutip dari Antara, Selasa, 28 Juni 2022.
Dia menuturkan Harganas 2022 yang dirayakan pada 29 Juni 2022 bertemakan “Ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting” sangat tepat menggambarkan permasalahan stunting di Indonesia. Keluarga merupakan pranata sosial pertama dan utama yang berada pada garis depan guna memberikan rasa aman, perlindungan, serta membekali anak dengan nilai-nilai kehidupan masyarakat.
Baca: Ketua DPR: Cuti Melahirkan 6 Bulan Demi Pencegahan Stunting |
Namun, angka prevalensi kekerdilan pada anak (stunting) di Indonesia tercatat masih 24,4 persen pada tahun 2021. Meskipun turun sebanyak 3,3 persen dari tahun 2019 yang mencapai 27,7 persen, dia meminta agar jumlah anak stunting dapat dicegah dan diturunkan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Kita perlu mencapai target yang ditentukan pada RPJMN 2022-2024, yaitu 14 persen pada tahun 2024, sehingga untuk mencapai target penurunan tersebut diperlukan upaya kerja keras,” kata dia.
Tito menekankan semua pihak perlu bekerja sama menurunkan angka stunting minimal tiga persen per tahun. Sebab, prevalensi yang dimiliki Indonesia masih jauh dari standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 20 persen.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi mewujudkan keluarga Indonesia bebas stunting serta menuju Indonesia Emas pada tahun 2045 melalui prinsip gotong royong yang menjadi budaya dan prinsip utama di Tanah Air.
“Saya ucapkan selamat memperingati Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022. Ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting,” ujar dia.