Hengkang dari PDIP, Maruarar Sirait: Saya Pamit
Fachri Audhia Hafiez • 15 Januari 2024 20:30
Jakarta: Maruarar Sirait alias Ara memutuskan hengkang dari PDI Perjuangan (PDIP). Keputusan itu ia sampaikan usai bertemu Wakil Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto.
"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan," kata Ara di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin, 15 Januari 2024.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto. Ia turut mendoakan PDIP.
"Saya doakan PDI Perjuangan tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan," ucap Ara.
Kader PDIP sejak 1999 itu turut memohon maaf. Ia berharap PDIP mendapat kader yang jauh lebih profesional dan berkualitas dibandingkan dirinya.
"Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap bersama PDIP Perjuangan, tetapi Ijinkanlah dengan keterbatasan saya pamit," ucap Ara.
Ara mengaku pijakan politiknya ke depan akan mengikuti langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia tak menegaskan maksud dari pernyataannya tersebut.
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya," ujar Ara.
Jakarta: Maruarar Sirait alias Ara memutuskan hengkang dari PDI Perjuangan (PDIP). Keputusan itu ia sampaikan usai bertemu Wakil Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto.
"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan," kata Ara di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin, 15 Januari 2024.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto. Ia turut mendoakan PDIP.
"Saya doakan PDI Perjuangan tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan," ucap Ara.
Kader PDIP sejak 1999 itu turut memohon maaf. Ia berharap PDIP mendapat kader yang jauh lebih profesional dan berkualitas dibandingkan dirinya.
"Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap bersama PDIP Perjuangan, tetapi Ijinkanlah dengan keterbatasan saya pamit," ucap Ara.
Ara mengaku pijakan politiknya ke depan akan mengikuti langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia tak menegaskan maksud dari pernyataannya tersebut.
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya," ujar Ara. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)