Jakarta: Pekerja migran di Indonesia di Singapura positif terinfeksi virus korona. Pemerintah diminta merespon hal tersebut.
"Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan harus segera mengambil sikap, kira-kira langkah taktis apa yang harus dilakukan," kata Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Nabil menyarankan agar pemerintah memantau kondisi pekerja migran Indonesia tersebut. Misalnya terkait sebaran pekerja hingga lingkungan mereka. Sehingga, bisa mempelajari dan menyusun langkah agar kasus serupa tidak terulang.
"Kan dia orang yang ke-19 terinfeksi virus korona di Singapura. Oleh karenanya harus dipelajari bagaimana bisa terjangkit. Human by human sudah pasti, tapi bagaimana polanya penyebaranya harus diselidiki dengan baik," ungkap dia.
Seorang dokter melihat hasil pemeriksaan CT Scan di sebuah rumah sakit di Wuhan, Tiongkok, 3 Februari 2020. (Foto: AFP/STR)
Di sisi lain, Nabil mengimbau pekerja migran Indonesia tidak panik. Langkah yang harus dilakukan yaitu mengikuti anjuran yang disampaikan otoritas setempat supaya terhindar dari virus korona.
"Kita juga jangan gagap, jangan resah menghadapi kejadian ini. Karena setiap penyakit ada obatnya. Jadi sekali lagi saya juga berpesan kepada masyarakat agar tidak takut," ujar dia.
Seperti diketahui, Kedutaan Besar RI di Singapura mengonfirmasi seorang warga negara Indonesia (WNI) terjangkit virus korona. WNI tersebut diduga terjangkit dari majikannya yang juga dikonfirmasi positif virus Novel Coronavirus (nCoV).
"Pada 4 Februari 2020, Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan kasus coronavirus ke-21 di Singapura, yaitu WNI berusia 44 tahun yang bekerja sebagai pekerja migran," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada Medcom.id, Jakarta, Selasa 4 Februari 2020.
Jakarta: Pekerja migran di Indonesia di Singapura positif terinfeksi virus korona. Pemerintah diminta merespon hal tersebut.
"Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan harus segera mengambil sikap, kira-kira langkah taktis apa yang harus dilakukan," kata Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Nabil menyarankan agar pemerintah memantau kondisi
pekerja migran Indonesia tersebut. Misalnya terkait sebaran pekerja hingga lingkungan mereka. Sehingga, bisa mempelajari dan menyusun langkah agar kasus serupa tidak terulang.
"Kan dia orang yang ke-19 terinfeksi virus korona di Singapura. Oleh karenanya harus dipelajari bagaimana bisa terjangkit. Human by human sudah pasti, tapi bagaimana polanya penyebaranya harus diselidiki dengan baik," ungkap dia.
Seorang dokter melihat hasil pemeriksaan CT Scan di sebuah rumah sakit di Wuhan, Tiongkok, 3 Februari 2020. (Foto: AFP/STR)
Di sisi lain, Nabil mengimbau pekerja migran Indonesia tidak panik. Langkah yang harus dilakukan yaitu mengikuti anjuran yang disampaikan otoritas setempat supaya terhindar dari virus korona.
"Kita juga jangan gagap, jangan resah menghadapi kejadian ini. Karena setiap penyakit ada obatnya. Jadi sekali lagi saya juga berpesan kepada masyarakat agar tidak takut," ujar dia.
Seperti diketahui, Kedutaan Besar RI di Singapura mengonfirmasi seorang warga negara Indonesia (WNI) terjangkit virus korona. WNI tersebut diduga terjangkit dari majikannya yang juga dikonfirmasi positif virus Novel Coronavirus (nCoV).
"Pada 4 Februari 2020, Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan kasus coronavirus ke-21 di Singapura, yaitu WNI berusia 44 tahun yang bekerja sebagai pekerja migran," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada Medcom.id, Jakarta, Selasa 4 Februari 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)