The Straits Times, Selasa 4 Februari 2020 melaporkan, yang bersangkutan merupakan perempuan Indonesia berusia 44 tahun yang tidak pernah melakukan perjalanan ke Tiongkok. Dia merupakan asisten rumah tangga dari seorang penderita nCoV.
WNI tersebut dievakuasi di Singapore Government Hospital pada Senin kemarin. Selain WNI ini, tiga kasus lainnya merupakan warga Singapura yang juga tidak bepergian ke Tiongkok baru-baru ini. Dua kasus lainnya merupakan warga Singapura yang baru saja kembali dari Tiongkok.
WNI tersebut tinggal bersama majikannya. Dia melaporkan mendapat gejala terjangkit virus nCoV pada Minggu kemarin dan mengaku tidak meninggalkan rumahnya sejak saat itu.
"Kementerian Kesehatan telah melacak individu yang memiliki kedekatan dengan mereka yang terinfeksi. Termasuk juga untuk mencegah penularan dari virus," ujar Menteri Kesehatan Gan Kim Yong.
"Dia dilaporkan menunjukkan gejala (virus korona) pada Minggu 2 Februari dan tidak meninggalkan rumah hingga dibawa ke rumah sakit keesokan hari," Imbuhnya.
Ini merupakan kasus WNI pertama yang terjangkit virus korona. Menurut Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian jumlah korban tewas per hari ini sebanyak 425 orang, namun, jumlah pasien yang sembuh dari virus mencapai 632 kasus.
Wabah virus korona, yang telah menjadi darurat kesehatan global, diyakini muncul pada Desember tahun lalu dari sebuah pasar yang menjual berbagai hewan liar di Wuhan, sebuah kota di provinsi Hubei.
Untuk Indonesia, 238 WNI yang sebelumnya tinggal di Provinsi Hubei, China telah dievakuasi dan saat ini sedang menjalani masa observasi medis selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.
Virus korona nCoV memicu kekhawatiran global karena dinilai mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Berat atau SARS. Wabah SARS pada 2002-2003 telah menewaskan ratusan orang di banyak negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News