Jakarta: Pemerintah terus berupaya menyelesaikan persoalan wabah penyakit campak dan gizi buruk yang dialami warga di Asmat dan Nduga, Papua. Ada sejumlah langkah jangka panjang yang akan diambil.
Langkah pertama, kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah akan membangun infrastruktur jalan menuju distrik dan kampung-kampung di dua kabupaten tersebut.
"Supaya yang terisolasi jadi terbuka, prosesnya seperi itu," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2018.
Baca: Pemerintah Kaji Penyebab Campak dan Gizi Buruk di Asmat
Kemudian, pemerintah akan menyiapkan produksi pangan di wilayah tersebut. Dengan begitu, warga tidak lagi berpindah-pindah atau nomaden mencari makanan.
"Bupati tadi malam sudah setuju harus ada pertanian, supaya mereka (penduduk) bisa menetap. Kalau sudah menetap gampang," ujar dia.
Pemerintah, kata Jokowi, juga akan memasok tenaga medis serta obat-obatan bagi warga yang terdampak campak dan gizi buruk. Hal itu dibarengi sosialisasi tentang manfaat vaksinasi ke seluruh warga.
"Untuk vaksinasi juga tidak mudah, ini lokasinya di dalam hutan. Yang pertama tidak memungkinkan dokternya untuk masuk ke sana, kedua juga vaksinasi untuk mereka banyak yang tidak mau di vaksin. Ini fakta lapangannya ya," kata dia.
Bekas Gubernur DKI Jakarta itu pun mengurungkan rencananya untuk merelokasi warga ke daerah yang lebih mudah diakses. Sebab, rencana itu terkendala tradisi dan adat istiadat.
"Sehingga yang pertama tadi menyiapkan infrastruktur, yang kedua menyiapkan urusan pangan, pertanian, kebun-kebun jagung, itu harus memang. Sambil jangka pendek adalah urusan kesehatan ini," kata dia.
Jakarta: Pemerintah terus berupaya menyelesaikan persoalan wabah penyakit campak dan gizi buruk yang dialami warga di Asmat dan Nduga, Papua. Ada sejumlah langkah jangka panjang yang akan diambil.
Langkah pertama, kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah akan membangun infrastruktur jalan menuju distrik dan kampung-kampung di dua kabupaten tersebut.
"Supaya yang terisolasi jadi terbuka, prosesnya seperi itu," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2018.
Baca: Pemerintah Kaji Penyebab Campak dan Gizi Buruk di Asmat
Kemudian, pemerintah akan menyiapkan produksi pangan di wilayah tersebut. Dengan begitu, warga tidak lagi berpindah-pindah atau nomaden mencari makanan.
"Bupati tadi malam sudah setuju harus ada pertanian, supaya mereka (penduduk) bisa menetap. Kalau sudah menetap gampang," ujar dia.
Pemerintah, kata Jokowi, juga akan memasok tenaga medis serta obat-obatan bagi warga yang terdampak campak dan gizi buruk. Hal itu dibarengi sosialisasi tentang manfaat vaksinasi ke seluruh warga.
"Untuk vaksinasi juga tidak mudah, ini lokasinya di dalam hutan. Yang pertama tidak memungkinkan dokternya untuk masuk ke sana, kedua juga vaksinasi untuk mereka banyak yang tidak mau di vaksin. Ini fakta lapangannya ya," kata dia.
Bekas Gubernur DKI Jakarta itu pun mengurungkan rencananya untuk merelokasi warga ke daerah yang lebih mudah diakses. Sebab, rencana itu terkendala tradisi dan adat istiadat.
"Sehingga yang pertama tadi menyiapkan infrastruktur, yang kedua menyiapkan urusan pangan, pertanian, kebun-kebun jagung, itu harus memang. Sambil jangka pendek adalah urusan kesehatan ini," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)