Dua orang anak dari kampung Warse, Distrik Jetsy menunggu perawatan setibanya di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (22/1). ANT/M Agung Rajasa.
Dua orang anak dari kampung Warse, Distrik Jetsy menunggu perawatan setibanya di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (22/1). ANT/M Agung Rajasa.

Pemerintah Kaji Penyebab Campak dan Gizi Buruk di Asmat

Achmad Zulfikar Fazli • 24 Januari 2018 15:00
Jakarta: Pemerintah akan mengkaji faktor penyebab penyakit campak dan gizi buruk yang menjangkiti masyarakat Kabupaten Asmat, Papua. Pemerintah ingin mendapatkan solusi penanganan wabah yang menjangkiti masyarakat Papua itu.
 
Presiden Joko Widodo memanggil Gubernur Papua Lukas Enembe, Bupati Asmat Elisa Kambu, dan Wakil Bupati Kabupaten Nduga Wentius Nimiangge ke Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa, 23 Januari 2018, malam. Presiden menegaskan masalah ini harus ditangani secara preventif.
 
"Tapi, apa pun harus ada solusi jangka pendek sampai jangka menengah dan panjang," kata Presiden Jokowi.

Presiden memahami medan yang berat di Papua. “Saya sudah tahu seperti apa medannya, sangat berat, medan di sana berat,” ucap dia. 
 
Pada 16 Januari, pemerintah telah mengirimkan 39 tenaga kesehatan bersama TNI dan Polri untuk terjun ke lapangan. “Tapi itu kan (solusi) jangka pendek,” ucap Presiden.
 
Untuk memastikan solusi jangka panjang dapat diimplementasikan, Presiden memerlukan masukan dari kepala daerah. Sebab, mereka mengetahui kondisi dan budaya di daerah tersebut.
 
“Kita segera putuskan apakah mungkin perlu relokasi terbatas atau memerlukan infrastruktur khusus,” kata Presiden.
 
Setelah pertemuan, Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan Presiden memerintahkan jajarannya melakukan kajian awal untuk mengetahui penyebab timbulnya masalah ini. Menteri Kesehatan Nila Moeloek pun akan berangkat ke Papua untuk menindaklanjuti perintah itu.
 
“Arahan Bapak Presiden perlu dilakukan pendekatan terpadu dan menyeluruh, tidak bisa sendiri-sendiri,” ucap Idrus.
 
Presiden juga meminta kabupaten lain mencermati kejadian luar biasa ini. Daerah lain di sekitar Kabupaten Asmat diminta mengantisipasi agar kejadian serupa tak terjadi di daerahnya.
 
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek telah meminta kepala Dinas Kesehatan di Papua mengobati korban. Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan TNI, Polri, dan Kementerian Sosial, mengobati pasien. 
 
"Kami membuat program 10 hari pertama ini sudah. Selama 10 hari dilakukan beberapa kegiatan sampai tiga kali, sampai sebulan,” ucap Nila.
 
Bupati asmat Elisa Kambu menambahkan pembicaraan dengan Presiden Jokowi tak hanya penyelesaian wabah penyakit. Tapi, pemerintah juga ingin menguatkan ketahanan pangan, pembinaan infrastruktur, dan cara mengubah kebiasaan masyarakat di Kabupaten Asmat.
 
“Jadi, fokus pemerintah ke depan adalah bekerja bersama antara pemerintah pusat dan daerah. (Persoalan) harus diselesaikan,” jelas Elisa.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan