Jakarta: Eks Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Soleman B. Ponto menyampaikan tipikal Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memilih sosok panglima TNI. Kepala Negara disebut akan memilih orang yang sudah dikenal.
"Lihat aja Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo), panglima sekarang, itu adalah sudah pernah ketemu semua di Solo sana," kata Ponto dalam program Crosschek Medcom.id bertemakan 'Scholar Warrior Pilihan Jokowi', Minggu, 7 November 2021.
Pertimbangan tersebut adalah hal yang wajar. Sebab, kapabilitas para kepala staf angkatan di TNI dianggap sama.
"Ketika memilih yang dicari yang lebih dikenal, ada chemistry. Kalau kapabilitas, sama semua," sebut dia.
Ponto mengaku akan melakukan hal serupa dengan memilih sosok yang sudah dikenal dalam menyelesaikan tugas. Menurut dia, akan lebih mudah menyelesaikan suatu pekerjaan dengan orang yang sudah dikenal. Tim akan bergerak cepat tanpa harus dijelaskan secara rinci mengenai tugas yang harus dilaksanakan.
"Ketika sudah lihat begini dia sudah tahu (apa yang dikerjakan). Apalagi di ujung-ujung penugasan, otak pusing mau kasih tahu satu per satu," kata dia.
Baca: Andika Dinilai Bisa Menjadi Pemantik Bawahannya Meningkatkan Intelektual
Dia tak mempermasalahkan jika masa bakti panglima TNI terpilih, Jenderal Andika Perkasa, hanya selama 13 bulan. Dia meyakini Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Selain itu, Jokowi dianggap memiliki waktu lebih untuk melihat calon panglima TNI selanjutnya. Dia menyarankan kepada seluruh kepala staf angkatan membangun ikatan dengan Kepala Negara.
"Dalam satu tahun ini, kedua ini, laut dan udara ini harus bisa memperlihatkan bisa ndak membangun chemistry. Kalau chemistry tidak terbangun bisa saja kembali ke darat lagi atau ke udara lagi," ujar dia.
Jakarta: Eks Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Soleman B. Ponto menyampaikan tipikal Presiden
Joko Widodo (Jokowi) dalam memilih sosok
panglima TNI. Kepala Negara disebut akan memilih orang yang sudah dikenal.
"Lihat aja Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo), panglima sekarang, itu adalah sudah pernah ketemu semua di Solo sana," kata Ponto dalam program
Crosschek Medcom.id bertemakan '
Scholar Warrior Pilihan Jokowi', Minggu, 7 November 2021.
Pertimbangan tersebut adalah hal yang wajar. Sebab, kapabilitas para kepala staf angkatan di TNI dianggap sama.
"Ketika memilih yang dicari yang lebih dikenal, ada
chemistry. Kalau kapabilitas, sama semua," sebut dia.
Ponto mengaku akan melakukan hal serupa dengan memilih sosok yang sudah dikenal dalam menyelesaikan tugas. Menurut dia, akan lebih mudah menyelesaikan suatu pekerjaan dengan orang yang sudah dikenal. Tim akan bergerak cepat tanpa harus dijelaskan secara rinci mengenai tugas yang harus dilaksanakan.
"Ketika sudah lihat begini dia sudah tahu (apa yang dikerjakan). Apalagi di ujung-ujung penugasan, otak pusing mau kasih tahu satu per satu," kata dia.
Baca:
Andika Dinilai Bisa Menjadi Pemantik Bawahannya Meningkatkan Intelektual
Dia tak mempermasalahkan jika masa bakti panglima TNI terpilih,
Jenderal Andika Perkasa, hanya selama 13 bulan. Dia meyakini Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Selain itu, Jokowi dianggap memiliki waktu lebih untuk melihat calon panglima TNI selanjutnya. Dia menyarankan kepada seluruh kepala staf angkatan membangun ikatan dengan Kepala Negara.
"Dalam satu tahun ini, kedua ini, laut dan udara ini harus bisa memperlihatkan bisa ndak membangun
chemistry. Kalau
chemistry tidak terbangun bisa saja kembali ke darat lagi atau ke udara lagi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)