Pendiri lembaga ASA Indonesia Abraham Samad/Medcom.id/Fachri
Pendiri lembaga ASA Indonesia Abraham Samad/Medcom.id/Fachri

Eks Ketua KPK Luncurkan Aplikasi Pantau Reputasi Capres dan Caleg

Fachri Audhia Hafiez • 20 Desember 2022 16:56
Jakarta: Pendiri lembaga ASA Indonesia Abraham Samad meluncurkan aplikasi berjuluk Cek Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Aplikasi terbatas tersebut berguna untuk mengecek reputasi calon presiden (capres) dan calon anggota legislatif (caleg).
 
"Aplikasi, platform yang kami buat ini untuk memudahkan penyelenggara negara untuk bisa mendeteksi lebih awal tentang track record dan reputasi. Baik itu caleg, maupun calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berkompetisi di Pemilu 2024," kata Samad di Kantor ASA Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Desember 2022.
 
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuturkan aplikasi tersebut akan didedikasikan membantu penyelenggara pemilu. Melalui aplikasi itu, penyelenggara bisa memantau calon-calon yang berintegritas dan tak memiliki rekam jejak buruk.

"Jadi platform aplikasi ini kami sumbangkan, didedikasikan untuk membantu penyelenggara di dalam menyelenggarakan pesta demokrasi kita. Kenapa hal ini kita sumbangkan? Karena kita ingin pemilu 2024 nanti menjadi pemilu yang paling berintegritas sepanjang masa," ujar Samad.
 
Aplikasi yang sudah direncanakan sejak dua tahun lalu itu berangkat dari keprihatinan adanya calon pemimpin bahkan yang sudah terpilih, terjerat kasus hukum. Samad ingin pesta demokrasi dan keberlangsungan kehidupan bangsa mengedepankan integritas.
 

Baca: MK Kabulkan Sebagian Gugatan Soal Dapil dalam UU Pemilu


"Kita ingin menutupnya atau kita ingin agat catatan catatan itu tidak terlalu banyak. Bagaimana caranya? Ya mudah mudahan saja lewat aplikasi ini bisa menutup catatan catatan buruk demokrasi di pemilu kemarin. Jadi, aplikasi ini memudahkan, menuntun penyelenggara negara untuk mendeteksi," jelas Samad.
 
Cara kerja aplikasi itu cukup dengan mengetikkan nama lengkap sesuai KTP. Nantinya, akan muncul reputasi dari sosok yang sudah diketikan namanya itu.
 
Bahkan, termuat juga reputasi bagi yang sudah melakukan tindak pidana korupsi. Reputasi tertulis 'korupsi' dengan tanda merah.

Dipakai secara luas


Samad mengatakan aplikasi serupa bisa digunakan secara luas. Namun, dengan catatan digunakan secara wajar dan harus terlibat kesepakatan dengan ASA Indonesia.
 
"Kalau kita buka luas, orang bisa akses, kita khawatir platform aplikasi ini nanti sewaktu-waktu bisa disalahgunakan. Kemarin kita dengar ada (hacker) Bjorka dan lain-lain itu yang kita jaga sebenarnya," ujar Samad.
 
Bahkan, kata Samad, untuk partai politik (parpol) bisa digunakan dalam menjaring kader yang berintegritas. Selain itu, bisa digunakan bagi perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan untuk terlebih dahulu mengecek reputasi calon pekerja melalui aplikasi tersebut.
 
"Pertanyaannya kemudian bagaimana kalau misalnya atau teman-teman jurnalis mau mengakses ingin mendapat aplikasi, maka kita masih membuat ruang. Bagaimana caranya? Kita ingin setiap wartawan lewat perusahan medianya membuat MoU dengan ASA agar supaya pertanggung jawaban hukumnya bisa jelas dan kelihatan siapa pihak yang bertanggung jawab," jelas Samad.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan