Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berhasil meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Peningkatan terlihat sejak awal hingga ujung periode pertama Jokowi berakhir.
Peningkatan itu dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) selama lima tahun pemerintahan Jokowi. Yakni 68,90 (2014), 69,55 (2015), 70,18 (2016), 70,81 (2017), 71,39 (2018), dan 71,92 (2020).
"Artinya skor IPM menjadi semakin bagus," kata Wakil Ketua Dewan Redaksi Media Group Abdul Kohar dalam diskusi virtual yang dilakukan IKA UNS, Rabu, 4 November 2020.
Direktur Utama Lampost.co itu mengatakan peningkatan IPM Indonesia dipengaruhi tiga faktor. Yakni kesehatan, pendidikan, dan hidup layak.
Dia menyebut faktor kesehatan masyarakat semakin baik. Hal itu ditandai dengan angka harapan hidup yang semakin panjang. Berdasarkan data BPS, bayi yang lahir pada 2019 memiliki harapan hidup hingga 71,34 tahun.
Peningkatan juga terjadi pada pendidikan. Namun, perbaikan harapan anak-anak menikmati pendidikan belum sesuai kehendak.
"Indonesia rata-rata masih 8 tahun. Sedangkan targetnya 12,9 tahun. Kalau dibandingkan dengan beberapa negara lain tentu masih sangat jauh," ungkap dia.
Baca: PTPP Tingkatkan Daya Saing Lewat SDM Unggul
Terakhir, angka layak hidup Indonesia juga mengalami peningkatan. Namun, peningkatan ini dianggap belum bisa membawa Indonesia ke dalam kategori negara maju.
"Kita sedang persiapan menuju negara maju. Itu lah tagline Pak Jokowi-Maruf adalah Indonesia maju," ujar dia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) dinilai berhasil meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Indonesia. Peningkatan terlihat sejak awal hingga ujung periode pertama Jokowi berakhir.
Peningkatan itu dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) selama lima tahun pemerintahan Jokowi. Yakni 68,90 (2014), 69,55 (2015), 70,18 (2016), 70,81 (2017), 71,39 (2018), dan 71,92 (2020).
"Artinya skor IPM menjadi semakin bagus," kata Wakil Ketua Dewan Redaksi Media Group Abdul Kohar dalam diskusi virtual yang dilakukan IKA UNS, Rabu, 4 November 2020.
Direktur Utama
Lampost.co itu mengatakan peningkatan IPM Indonesia dipengaruhi tiga faktor. Yakni kesehatan, pendidikan, dan hidup layak.
Dia menyebut faktor kesehatan masyarakat semakin baik. Hal itu ditandai dengan angka harapan hidup yang semakin panjang. Berdasarkan data BPS, bayi yang lahir pada 2019 memiliki harapan hidup hingga 71,34 tahun.
Peningkatan juga terjadi pada pendidikan. Namun, perbaikan harapan anak-anak menikmati pendidikan belum sesuai kehendak.
"Indonesia rata-rata masih 8 tahun. Sedangkan targetnya 12,9 tahun. Kalau dibandingkan dengan beberapa negara lain tentu masih sangat jauh," ungkap dia.
Baca: PTPP Tingkatkan Daya Saing Lewat SDM Unggul
Terakhir, angka layak hidup Indonesia juga mengalami peningkatan. Namun, peningkatan ini dianggap belum bisa membawa Indonesia ke dalam kategori negara maju.
"Kita sedang persiapan menuju negara maju. Itu lah
tagline Pak Jokowi-Maruf adalah Indonesia maju," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)