Jakarta: Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, mengatakan tuberkulosis (TBC) menjadi masalah negara. Pengentasan TBC bisa melalui regulasi.
“TBC bukan hanya masalah Kemenkes tapi masalah negara,” kaya Yuri dalam keterangan tertulis, Minggu, 4 Oktober 2020.
Yuri mengatakan TBC di Indonesia menjadi perhatian serius. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kasus TBC di Indonesia mencapai 845 ribu orang atau terbanyak ketiga di dunia setelah India dan Tiongkok.
Sebanyak 24 ribu kasus TBC di Indonesia resisten terhadap obat. Kemudian 540 ribu kasus berhasil ditemukan dan diobati.
"Total kematian mencapai 98 ribu jiwa,” terang mantan juru bicara (jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 itu.
Yuri menyebut Presiden Joko Widodo memerintahkan persoalan TBC diperhatikan serius. Kepala Negara mengizinkan penanganan TBC melalui kebijakan atau regulasi.
“Misalnya peraturan presiden (Perpres) guna mempercepat penanggulangan penyakit yang mudah menular ini, layaknya covid-19,” tutur Yuri.
Yuri menegaskan pengentasan TBC perlu didukung pemangku kebijakan untuk menyosialisasikan dampak dan pencegahan TBC. Supaya seluruh lapisan masyarakat memahami pentingnya menjaga pola hidup sehat.
Jokowi ingin Indonesia bebas dari TBC pada 2030. Presiden ke-7 RI itu telah memerintahkan kementerian terkait dan tenaga medis masif melacak penderita TBC.
"Kita memiliki target untuk pengurangan tuberkulosis pada 2030, ini menuju ke bebas tuberculosis," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Juli 2020.
(Baca: Penderita TBC di Jateng Capai 23.919 Jiwa)
Jakarta: Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, mengatakan tuberkulosis (
TBC) menjadi masalah negara. Pengentasan TBC bisa melalui regulasi.
“TBC bukan hanya masalah Kemenkes tapi masalah negara,” kaya Yuri dalam keterangan tertulis, Minggu, 4 Oktober 2020.
Yuri mengatakan TBC di Indonesia menjadi perhatian serius. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kasus TBC di Indonesia mencapai 845 ribu orang atau terbanyak ketiga di dunia setelah India dan Tiongkok.
Sebanyak 24 ribu kasus TBC di Indonesia resisten terhadap obat. Kemudian 540 ribu kasus berhasil ditemukan dan diobati.
"Total kematian mencapai 98 ribu jiwa,” terang mantan juru bicara (jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 itu.
Yuri menyebut Presiden Joko Widodo memerintahkan persoalan TBC diperhatikan serius. Kepala Negara mengizinkan penanganan TBC melalui kebijakan atau regulasi.
“Misalnya peraturan presiden (Perpres) guna mempercepat penanggulangan penyakit yang mudah menular ini, layaknya covid-19,” tutur Yuri.
Yuri menegaskan pengentasan TBC perlu didukung pemangku kebijakan untuk menyosialisasikan dampak dan pencegahan TBC. Supaya seluruh lapisan masyarakat memahami pentingnya menjaga pola hidup sehat.
Jokowi ingin Indonesia bebas dari TBC pada 2030. Presiden ke-7 RI itu telah memerintahkan kementerian terkait dan tenaga medis masif melacak penderita TBC.
"Kita memiliki target untuk pengurangan
tuberkulosis pada 2030, ini menuju ke bebas tuberculosis," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Juli 2020.
(Baca:
Penderita TBC di Jateng Capai 23.919 Jiwa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)