Presiden Joko Widodo. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo.
Presiden Joko Widodo. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo.

Jokowi Jengkel Menkes Impor Tempat Tidur untuk Rumah Sakit

Kautsar Widya Prabowo • 25 Maret 2022 10:20
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil sejumlah jajarannya yang diketahui menggunakan anggaran belanja negara untuk membeli barang impor. Salah satunya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
 
"Tempat tidur untuk rumah sakit, produksi (tempat tidur) saya lihat di Yogyakarta ada, Bekasi, Tangerang ada, (malah) beli impor. Mau diteruskan, mau saya umumkan, kalau saya jengkel (saya bacakan), ini RS daerah impor, Kemenkes impor," kata Jokowi saat memberikan arahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia, secara virtual, Jumat, 25 Maret 2022. 
 
Jokowi juga mengingatkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang diketahui membeli traktor dari luar negeri. Hal itu diketahui saat ia melakukan kunjungan kerja ke Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Traktor-traktor kayak gitu bukan high tech saja impor jengkel saya, enggak boleh Pak Menteri, enggak boleh," tegas Jokowi.
 
Baca: Geram Jajarannya Masih Sering Impor, Jokowi: Bodoh Banget Kita
 
Selain itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim ikut disentil karena ditemukan pembelian pensil, kertas, hingga pulpen dari luar negeri. Kemudian, Jokowi menemukan seragam hingga sepatu TNI/Polri dibeli dari luar negeri.
 
Jokowi merasa sedih dengan kinerja jajarannya. Ia meragukan adanya pemantauan yang baik terkait alur pengadaan barang dan jasa di setiap kementerian dan lembaga.
 
"Kadang-kadang saya mikir, ini kita ngerti enggak sih? jangan-jangan kita enggak kerja detail sehingga enggak ngerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor, jangan ini diteruskan, stop," perintah Jokowi. 
 
Mantan gubernur DKI Jakarta itu ingin semua jajarannya mengalokasikan 40 persen anggaran untuk pembelian barang dalam negeri hingga Mei 2022. Ia menekankan pertumbuhaan ekonomi akan meningkat ketika semua kompak membeli produk dalam negeri.
 
"Kita sudah bisa bikin semuanya itu. Sudahlah jangan diterus-terusin. Artinya apa? penambahan pertumbuhan ekonomi sudah ada di depan mata kita, kita mau mengerjakan atau tidak," tegas Kepala Negara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan