Jakarta: Ketua DPR Puan Maharani ikut memanen tebu bersama petani di Kabupaten Cirebon. Dia mendukung peningkatan fasilitas dan sarana prasarana bagi petani tebu demi kemandirian gula nasional.
"Saya belajar motong tebu ternyata aritnya tajam sekali. Mudah ditebas, seakan-akan saya sudah biasa memanen tebu," kata Puan melalui keterangan tertulis, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022.
Kehadiran Puan di Desa Mertapada Wetan, Kec Astanajapura, disambut warga. Setelah memanen, Puan sarasehan dengan sekitar 1.000 petani tebu. Dia berdialog untuk mendengar aspirasi para petani tebu setempat.
Kepada para petani, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu mengungkap pihaknya terus berupaya mencarikan solusi mengenai berbagai persoalan yang ada terkait pertanian tebu. Salah satunya, distribusi pupuk bersubsidi yang masih selalu terkendala.
"Kami selalu mendukung dan menguapayakan agar kesulitan pupuk bisa diatasi dengan tepat sasaran. Bisa melalui koperasi untuk memudahkan distribusi," ucapnya.
Puan juga menyoroti masalah kredit bagi para petani tebu yang berharap diberi kemudahan dalam proses pengajuannya. Dia berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah.
Lahan-lahan tebu di Kecamatan Astanajapura sebelumnya menyuplai Pabrik Gula (PG) Sindanglaut. Namun, PG Sindanglaut ditutup sejak awal 2020 hingga waktu yang tak ditentukan karena kurangnya suplai bahan baku tebu beberapa tahun terakhir.
Para petani tebu berharap agar PG Sindanglaut kembali dibuka sehingga bisa mereka bisa menyuplai hasil tanamnya. Seperti yang disampaikan salah seorang petani tebu, Ibu Nurhayati, dan Ajhar.
Keduanya menyayangkan PG Sindanglaut yang penuh historical kini ditutup. Petani juga semakin sulit apabila harus menyuplai tebu ke pabrik gula lain yang lokasinya lebih jauh.
Menanggapi keluhan itu, Puan mengatakan siap membawa aspirasi para petani tebu. Dia juga memberi dukungan agar PG Sindanglaut bisa kembali beroperasional sehingga petani di Cirebon tidak perlu terlalu jauh jika hendak menyuplai tebu.
"PG Sindanglaut semoga bisa dibuka kembali karena DPR sangat mendukung kemandirian gula nasional, supaya gula impor nggak membanjiri pasar. Selanjutnya bagaimana harga gula dari petani tebu memadai dan bisa dipasarkan," kata Puan.
Prinsipnya, kata Puan, DPR mendukung program-program yang memudahkan petani. Dia berjanji keluhan para petani akan dibawa ke Jakarta untuk dicarikan solusinya.
Puan juga mendorong agar petani tebu meningkatkan produktivitas yang harus dibarengi dengan peningkatan fasilitas dan sarana prasarana. Puan menyebut kemandirian gula nasional dapat terwujud apabila suplai tebu dalam negeri melimpah.
"Mengurangi impor gula tentu harus didukung oleh produksi gula nasional melalui pabrik-pabrik gula. Tapi ketersediaan pasokan tebu juga harus didukung oleh petani. Jadi hulu dan hilir harus berjalan semua," kata mantan Menko PMK itu.
Puan menyatakan gula merupakan salah satu komoditas strategis nasional. Dia yakin Indonesia bisa kembali berjaya sebagai produsen gula andalan dunia apabila kesejahteraan petani tebu terjamin.
"Kesejahteraan petani tebu perlu menjadi perhatian seluruh elemen bangsa, melalui berbagai dukungan kebijakan serta sarana dan prasarana pendukung produktivitas pertanian," ucap Puan.
Cucu Proklamator RI Soekarno (Bung Karno) itu mengingatkan ancaman krisis pangan global yang harus disikapi dengan bijaksana oleh para pemangku kepentingan. Puan juga menekankan pentingnya dukungan teknologi pertanian yang dapat membantu peningkatan produktivitas tebu.
"Hasil panen para petani tebu terus dinantikan oleh seluruh kalangan, baik dunia industri maupun masyarakat di berbagai wilayah," tegasnya.
Menurut Puan, peran petani tebu sangat penting terhadap kemandirian pangan Indonesia. Puan menekankan tanggung jawab negara memastikan kebutuhan mereka dapat terfasilitasi.
"Kami berterima kasih kepada para petani tebu yang telah bekerja keras mengerahkan seluruh pikiran dan tenaganya untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia," kata Puan.
Di akhir dialog, Puan menyerahkan berbagai bantuan untuk para petani tebu. Bantuan yang diberikan berupa 650 liter pembenah, 20 ribu pupuk NPK, 200 liter herbisida, 25 handsprayer, dan 10 unit pompa air.
Puan meninjau lahan pertanin tebu bersama sejumlah anggota DPR, yakni Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, Ketua Komisi V Lasarus, Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, dan Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris. Kemudian, anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah, anggota Komisi VI DPR H Mufti Aimah Nurul Anam, dan Anggota Komisi VIII DPR My Esti Wijayati. Bupati Cirebon H Imron Rosyadi turut mendampingi kegiatan tersebut.
Jakarta:
Ketua DPR Puan Maharani ikut memanen tebu bersama petani di Kabupaten Cirebon. Dia mendukung peningkatan fasilitas dan sarana prasarana bagi petani tebu demi
kemandirian gula nasional.
"Saya belajar motong tebu ternyata aritnya tajam sekali. Mudah ditebas, seakan-akan saya sudah biasa memanen tebu," kata Puan melalui keterangan tertulis, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022.
Kehadiran Puan di Desa Mertapada Wetan, Kec Astanajapura, disambut warga. Setelah memanen, Puan sarasehan dengan sekitar 1.000
petani tebu. Dia berdialog untuk mendengar aspirasi para petani tebu setempat.
Kepada para petani, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu mengungkap pihaknya terus berupaya mencarikan solusi mengenai berbagai persoalan yang ada terkait pertanian tebu. Salah satunya, distribusi pupuk bersubsidi yang masih selalu terkendala.
"Kami selalu mendukung dan menguapayakan agar kesulitan pupuk bisa diatasi dengan tepat sasaran. Bisa melalui koperasi untuk memudahkan distribusi," ucapnya.
Puan juga menyoroti masalah kredit bagi para petani tebu yang berharap diberi kemudahan dalam proses pengajuannya. Dia berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah.
Lahan-lahan tebu di Kecamatan Astanajapura sebelumnya menyuplai Pabrik Gula (PG) Sindanglaut. Namun, PG Sindanglaut ditutup sejak awal 2020 hingga waktu yang tak ditentukan karena kurangnya suplai bahan baku tebu beberapa tahun terakhir.
Para petani tebu berharap agar PG Sindanglaut kembali dibuka sehingga bisa mereka bisa menyuplai hasil tanamnya. Seperti yang disampaikan salah seorang petani tebu, Ibu Nurhayati, dan Ajhar.
Keduanya menyayangkan PG Sindanglaut yang penuh historical kini ditutup. Petani juga semakin sulit apabila harus menyuplai tebu ke pabrik gula lain yang lokasinya lebih jauh.
Menanggapi keluhan itu, Puan mengatakan siap membawa aspirasi para petani tebu. Dia juga memberi dukungan agar PG Sindanglaut bisa kembali beroperasional sehingga petani di Cirebon tidak perlu terlalu jauh jika hendak menyuplai tebu.
"PG Sindanglaut semoga bisa dibuka kembali karena DPR sangat mendukung kemandirian gula nasional, supaya gula impor nggak membanjiri pasar. Selanjutnya bagaimana harga gula dari petani tebu memadai dan bisa dipasarkan," kata Puan.