Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Istimewa.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Istimewa.

Ini Kata Pengamat Alasan KIB Cari Anggota Baru

Juven Martua Sitompul • 01 Agustus 2022 16:35
Jakarta: Keinginan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menambah anggota dianggap bagian dari kepanikan. KIB dinilai masih merasa belum kuat dan memang mencari penengah.
 
"Nah kalau ada satu lagi, jadi penengah atau mungkin bisa jadi jalan keluar. Atau jangan-jangan KIB memang belum kuat, panik sehingga cari satu parpol lagi," kata Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio (Hensat) di Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022.
 
KIB saat ini baru terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Jika digabungkan ketiganya, sudah mencukupi ambang batas presidential threshold atau ambang batas calon presiden (capres) 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional.

"Kalau kemudian sudah 20 persen masih cari lagi dan menganggap belum kuat, berarti memang tidak kuat sebetulnya. Ada kepanikan dalam KIB bahwa salah satu anggotanya akan pergi meninggalkan KIB," kata Hensat.
 
Menurut dia, ada tiga kemungkinan alasan KIB ngebet mencari anggota baru. Pertama, memang untuk membuat koalisi lebih kuat. Kedua, parpol baru ini menjadi cadangan bila salah satu anggota asli koalisi keluar.
 
"Dan ketiga yang menurut saya alasan terkuat adalah lem-nya justru ada, kerekatannya ada di partai ke-4, jadi menambah warna di KIB," kata Hensat.
 
Dia mencontohkan ketiga anggota koalisi memiliki latar belakang sejarah dan konstituen berbeda. Jika elitenya bisa bersatu, kata dia, belum tentu konstituennya juga begitu.
 
"Maka mereka butuh partai penengah agar konstituen mereka mau bahu membahu membesarkan KIB, entah itu Demokrat, PKS, mereka itu perekat dan membuat nyaman,” tegas Hensat.
 
 

Misalnya, jika KIB memajukan Airlangga-Zulhas, lalu bagaimana dengan konstituen PPP. Namun, menurut direktur eksekutif KedaiKOPI ini, yang terpenting adalah KIB menentukan siapa calon presiden mereka. Sebab, bagaimanapun tujuan berkoalisi adalah untuk menentukan calon presiden dan wakil maka KIB ditunggu betul memilih sosok yang kuat.
 
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) sebelumnya mengatakan KIB berharap bisa menambah satu parpol lagi untuk bergabung. "Mudah-mudahan bertambah satu partai lagi biar kokoh," kata Zulhas.
 
Partai yang tengah dijajaki adalah Partai Demokrat dan juga Partai Kebangkitan Bangsa (PKS). Sementara itu, juru bicara PKS Ahmad Fathul Bari mengungkapkan pihaknya membuka peluang dan kesempatan seluas-luasnya untuk berkoalisi dengan partai politik lain.
 
"Yang jelas semua partai politik, kita membuka kesempatan untuk berkomunikasi, penjajakan, walaupun memang proses pemilu masih cukup waktu," kata Ahmad.
 
Menurut dia, beberapa saat lalu PKS memang masih fokus dalam proses persiapan pendaftaran dan verifikasi partai politik di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2024. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS itu juga menyebut selepas proses tersebut, PKS akan melakukan komunikasi dengan partai lain untuk menjajaki peluang koalisi.
 
"Setelah itu secara paralel kita menjalin komunikasi dengan semua partai politik untuk melakukan penjajakan dalam koalisi," kata dia.
 
Ahmad juga menegaskan PKS berfokus pada upaya perbaikan bangsa dan berpegang pada prinsip nasionalis religius. Hal itu juga menjadi landasan kriteria yang dianut PKS dalam menentukan arah koalisi. Dengan demikian, PKS masih akan menjajaki parpol ataupun koalisi yang sudah ada untuk bisa mencapai sinergi yang diharapkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan