Formula E Dibandingkan dengan Asian Games 2018, Raja Pane: Sangat Jauh Berbeda
Lukman Diah Sari • 04 Juni 2022 18:53
Jakarta: Direktur Goverment Relation Inasgoc Asian Games Raja Pane menanggapi berita perihal ajang balap Formula E Jakarta dengan Asian Games 2018, MotoGP 2022, dan World Superbike (WSBK) 2022. Menurut dia, ajang balap mobil listrik itu tidak bisa disamakan dengan gelaran lainnya.
"Mana mungkin Formula E dibandingkan dengan Asian Games 2018? Itu sangat jauh berbeda," kata Raja Pane di Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2022.
Dia menerangkan proses menjadi tuan rumah Asian Games 2018 Jakarta-Palembang cukup panjang. Semua prosedur dikewati dengan sangat hati-hati dan terencana.
"Saya mengikuti proses bidding jadi tuan rumah Asian Games 2018 itu sejak 2010. Jadi, tidak elok jika menyamakan Formula E dengan Asian Games," ujar dia.
Dia menekankan pelaksanaan Asian Games 2018 meraih sukses pada penyelenggaranaan dan prestasi. Pengakuan itu, kata mantan Ketua Seksi Wartawa Olahraga Indonesia (SIWO) pusat itu, bukan cuma dari Olympic Council of Asia (OCA) tetapi juga dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Raja mengungkap penyelenggaran Asian Games 2018 merupakan yang tersukses sepanjang adanya perhelatan olahraga bangsa-bangsa Asia. "Kota Jakarta juga berbenah dan kini semakin cantik berkat adanya Asian Games," ungkap dia.
Baca: Esports Akhirnya Jadi Cabor Resmi di Asian Games 2022
Secara terpisah, mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto mendukung pelaksanaan Formula E di Ancol, Jakarta, pada 4-5 Juni 2022. Namun, dia merasa janggal ketika Formula E yang digelar Pemda DKI Jakarta itu dikaitkan dengan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dan MotoGP dan WSBK 2022.
"Kita apresiasi Formula E dan kita berharap semoga sukses. Tetapi, Asian Games 2018 dan MotoGP tidak bisa apple to apple dibandingkan dengan Formula E, baik sisi persiapan, koordinasi lintas Kementerian/Lembaga, pemenuhan kewajiban dengan pihak lembaga asing, dan kualitas serta standard tingkat venue yang digunakan," jelas Gatot.
Mantan Wakil Ketua dan Direktur Keuangan Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC) itu menjelaskan pelaksanaan Asian Games 2018 mendapat dukungan dana penuh dari pemerintah pusat. Selain itu, kata dia, gelaran Asian Games 2018 itu mempunyai dasar hukum yang jelas dan melalui proses panjang.
Pertama, komitmen pemerintah dengan OCA dan ada koordinasi antar kementerian/lembaga terkait serta mendapat persetujuan Komisi X DPR RI. Begitu juga pelaksanaannya, dilakukan secara transparan dan sudah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).
Kedua, memiliki dasar hukum yang jelas. Yakni ada Keputusan Presiden (Keppres) dan Instruksi Presiden (Inpres). Ketiga, merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2020 tentang perubahan atas PP 17 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga.
Baca: Presiden Harapkan Formula E Bisa Tarik Minat Masyarakat Pakai Mobil Listrik
Dia menerangkan ajang Formula E adalah pekerjaan Pemda DKI Jakarta. Sedangkan Asian Games 2018 merupakan pekerjaan milik pemerintah pusat.
"Kalau pemerintah pusat memberikan dukungan terhadap Formula E bisa menimbulkan kecemburuan daerah lain yang juga menggelar event internasional seperti Tour de Singkarak, Borobudur 10 K dan Tour de Flores," jelas dia.
Sehingga, kata dia, tidak semua event olahraga di daerah menjadi tanggung jawab pusat. Terlebih dana pemerintah pusat untuk olahraga sangat terbatas.
"Enggak perlu dikaitkan Formula E dengan pelaksanaan Asian Games 2018 yang sudah jelas penggunaan anggaran secara transparan dan telah diaudit BPK," tegas Gatot.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana ajang internasional Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan Formula E merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, tetapi berskala dunia.
"Ini perhelatan dunia yang diselenggarakan oleh negara dan menggunakan dana negara walaupun bagian dari daerah, kan itu tetap saja bagian dari negara," ucap Sahroni dikutip dari Channel YouTube Macan Idealis, Jumat, 3 Juni 2022.
Sahroni melanjutkan sebenarnya event Formula E sangat penting untuk branding kepentingan pemerintah pusat dan daerah. Terlebih, kata dia, pertanggungjawaban anggaran juga akan diserahkan ke pemerintah pusat.
"Nah, daerah dalam pengalokasian program-programnya adalah daerah di masing-masing wilayah," ungkap Sahroni.
Akan tetapi, helatan dunia yang diadakan oleh Pemda DKI ini disebut minim kehadiran pemerintah pusat. Dia menyebut ketika ada yang mempertanyakan bahwa Formula E menggunakan uang rakyat, Sahroni membandingkan dengan helatan internasional lainnya yang juga menggunakan uang negara.
"Kalau bilang ini duit rakyat terpakai, di mana-mana juga Asian Games emang duit mana yang enggak pakai? Mandalika (MotoGP), duit mana yang enggak dipakai? World Superbike (WSBK) duit apa yang tidak dipakai? Duit itu bagian dari republik ini," jelas dia.
Jakarta: Direktur Goverment Relation Inasgoc Asian Games Raja Pane menanggapi berita perihal ajang balap
Formula E Jakarta dengan
Asian Games 2018,
MotoGP 2022, dan World Superbike (WSBK) 2022. Menurut dia, ajang balap mobil listrik itu tidak bisa disamakan dengan gelaran lainnya.
"Mana mungkin Formula E dibandingkan dengan Asian Games 2018? Itu sangat jauh berbeda," kata Raja Pane di Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2022.
Dia menerangkan proses menjadi tuan rumah Asian Games 2018 Jakarta-Palembang cukup panjang. Semua prosedur dikewati dengan sangat hati-hati dan terencana.
"Saya mengikuti proses
bidding jadi tuan rumah Asian Games 2018 itu sejak 2010. Jadi, tidak elok jika menyamakan Formula E dengan Asian Games," ujar dia.
Dia menekankan pelaksanaan Asian Games 2018 meraih sukses pada penyelenggaranaan dan prestasi. Pengakuan itu, kata mantan Ketua Seksi Wartawa Olahraga Indonesia (SIWO) pusat itu, bukan cuma dari
Olympic Council of Asia (OCA) tetapi juga dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Raja mengungkap penyelenggaran Asian Games 2018 merupakan yang tersukses sepanjang adanya perhelatan olahraga bangsa-bangsa Asia. "Kota Jakarta juga berbenah dan kini semakin cantik berkat adanya Asian Games," ungkap dia.
Baca:
Esports Akhirnya Jadi Cabor Resmi di Asian Games 2022
Secara terpisah, mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto mendukung pelaksanaan Formula E di Ancol, Jakarta, pada 4-5 Juni 2022. Namun, dia merasa janggal ketika Formula E yang digelar Pemda DKI Jakarta itu dikaitkan dengan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dan MotoGP dan WSBK 2022.
"Kita apresiasi Formula E dan kita berharap semoga sukses. Tetapi, Asian Games 2018 dan MotoGP tidak bisa
apple to apple dibandingkan dengan Formula E, baik sisi persiapan, koordinasi lintas Kementerian/Lembaga, pemenuhan kewajiban dengan pihak lembaga asing, dan kualitas serta standard tingkat
venue yang digunakan," jelas Gatot.