Jakarta: Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai DPR selalu gagal memenuhi target program legislasi nasional (Prolegnas) prioritas. DPR memiliki alasan sendiri mengapa kinerjanya selalu gagal mencapai target.
"Kalau Prolegnas yang kedua memang problemnya sering kali ada tarik-menarik kepentingan. Apakah kepentingan di komisi itu sendiri atau pemerintah sendiri," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan, Kamis, 21 Desember 2017.
Trimedya mengatakan, Rancangan Undang-undang (RUU) tidak selalu dapat disetujui bersama baik oleh DPR maupun pemerintah. Terkadang DPR telah menyetujui RUU tersebut, namun tidak dengan pemerintah.
Baca: Kinerja DPR Lamban
"Jadi kawan-kawan Formappi harus melihat penyebabnya. Apakah penyebabnya di DPR atau di pemerintah," ucap dia.
Trimedya mengakui kualitas anggota DPR periode 2014-2019 tidak lebih baik ketimbang periode sebelumnya. Karena anggota yang lolos ke Senayan, adalah mereka yang dinilai cuma bermodalkan finansial semata.
Sebelumnya Formappi menyebut DPR memiliki target Prolegnas prioritas sebanyak 52 RUU pada 2017. Namun, hanya enam yang selesai.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ybDRPl0K" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai DPR selalu gagal memenuhi target program legislasi nasional (Prolegnas) prioritas. DPR memiliki alasan sendiri mengapa kinerjanya selalu gagal mencapai target.
"Kalau Prolegnas yang kedua memang problemnya sering kali ada tarik-menarik kepentingan. Apakah kepentingan di komisi itu sendiri atau pemerintah sendiri," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan, Kamis, 21 Desember 2017.
Trimedya mengatakan, Rancangan Undang-undang (RUU) tidak selalu dapat disetujui bersama baik oleh DPR maupun pemerintah. Terkadang DPR telah menyetujui RUU tersebut, namun tidak dengan pemerintah.
Baca:
Kinerja DPR Lamban
"Jadi kawan-kawan Formappi harus melihat penyebabnya. Apakah penyebabnya di DPR atau di pemerintah," ucap dia.
Trimedya mengakui kualitas anggota DPR periode 2014-2019 tidak lebih baik ketimbang periode sebelumnya. Karena anggota yang lolos ke Senayan, adalah mereka yang dinilai cuma bermodalkan finansial semata.
Sebelumnya Formappi menyebut DPR memiliki target Prolegnas prioritas sebanyak 52 RUU pada 2017. Namun, hanya enam yang selesai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)