Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi ) berambisi membangun generasi unggul. Program pembangunan sumber daya manusia (SDM) dipastikan berjalan masif pada periode kedua pemerintahan Jokowi, 2019-2024.
"Pembangunan sumber daya manusia bisa kita rasakan 10, 15, atau 20 tahun yang akan datang. Lebih panjang, tapi ini merupakan fondasi sangat mutlak," tegas Jokowi dalam program OPSI Metro TV, Senin malam, 19 Agustus 2019.
Jokowi menegaskan pembangunan SDM tak bisa ditunda. Pola pikir dan kesadaran ini terus-terusan dibentuk agar masyarakat siap dan mampu bersaing di masa mendatang.
Baca: SDM Berkualitas Modal Kuat Pembangunan Bangsa
Pembangunan SDM, terang Kepala Negara, harus dimulai dari hal-hal mendasar. Persiapan sudah harus dilakukan sejak anak dalam kandungan. Ia menegaskan kepedulian terhadap nutrisi ibu hamil.
"Gizinya harus diperhatikan. Setelah lahir, anak berikut gizinya juga harus diperhatikan, termasuk saat masuk taman kanak-kanak, sekolah dasar, mulai diedukasi soal budi pekerti," beber Jokowi.
Langkah konkret juga harus tercermin melalui pembangunan karakter anak, mulai dari hal kecil, seperti budaya antre. Budaya kerja keras dan membiasakan anak disiplin juga menjadi indikator penting.
Level berikutnya diterapkan pada pendidikan menengah. Generasi penerus bangsa harus melatih logika maupun argumentasi.
"Bagaimana berargumentasi harus mulai dimunculkan dan juga dimulai dari kreativitas sehingga di dalam pendidikan menengah ini pilihan diberikan," ujar dia.
Baca: Pemerintah Anggarkan Rp550 Triliun untuk Pembangunan SDM
SDM Indonesia harus tahu kebutuhan di masa kini hingga mendatang. Pada tahapan ini, anak-anak Indonesia bisa memilih pendidikan kejuruan atau keilmuan sehingga benar-benar siap menghadapi kemajuan global.
Pada tingkat perguruan tinggi, SDM mulai disiapkan dalam aspek kompetisi. Anak-anak Indonesia harus bisa bersaing baik dalam lingkup regional maupun internasional. Perombakan besar-besaran di dunia pendidikan merupakan keniscayaan.
"Karena memang ke depan banyak pekerjaan-pekerjaan lama yang hilang tapi muncul pekerjaan-pekerjaan baru," terang dia.
Pembangunan SDM tak berhenti pada tahapan-tahapan tersebut. Presiden ke-7 Indonesia itu menegaskan bibit unggul Indonesia harus pula melek teknologi. Ini menjadi salah satu tujuan penting Jokowi.(Nuansa Islami)
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi ) berambisi membangun generasi unggul. Program pembangunan sumber daya manusia (SDM) dipastikan berjalan masif pada periode kedua pemerintahan Jokowi, 2019-2024.
"Pembangunan sumber daya manusia bisa kita rasakan 10, 15, atau 20 tahun yang akan datang. Lebih panjang, tapi ini merupakan fondasi sangat mutlak," tegas Jokowi dalam program OPSI Metro TV, Senin malam, 19 Agustus 2019.
Jokowi menegaskan pembangunan SDM tak bisa ditunda. Pola pikir dan kesadaran ini terus-terusan dibentuk agar masyarakat siap dan mampu bersaing di masa mendatang.
Baca: SDM Berkualitas Modal Kuat Pembangunan Bangsa
Pembangunan SDM, terang Kepala Negara, harus dimulai dari hal-hal mendasar. Persiapan sudah harus dilakukan sejak anak dalam kandungan. Ia menegaskan kepedulian terhadap nutrisi ibu hamil.
"Gizinya harus diperhatikan. Setelah lahir, anak berikut gizinya juga harus diperhatikan, termasuk saat masuk taman kanak-kanak, sekolah dasar, mulai diedukasi soal budi pekerti," beber Jokowi.
Langkah konkret juga harus tercermin melalui pembangunan karakter anak, mulai dari hal kecil, seperti budaya antre. Budaya kerja keras dan membiasakan anak disiplin juga menjadi indikator penting.
Level berikutnya diterapkan pada pendidikan menengah. Generasi penerus bangsa harus melatih logika maupun argumentasi.
"Bagaimana berargumentasi harus mulai dimunculkan dan juga dimulai dari kreativitas sehingga di dalam pendidikan menengah ini pilihan diberikan," ujar dia.
Baca: Pemerintah Anggarkan Rp550 Triliun untuk Pembangunan SDM
SDM Indonesia harus tahu kebutuhan di masa kini hingga mendatang. Pada tahapan ini, anak-anak Indonesia bisa memilih pendidikan kejuruan atau keilmuan sehingga benar-benar siap menghadapi kemajuan global.
Pada tingkat perguruan tinggi, SDM mulai disiapkan dalam aspek kompetisi. Anak-anak Indonesia harus bisa bersaing baik dalam lingkup regional maupun internasional. Perombakan besar-besaran di dunia pendidikan merupakan keniscayaan.
"Karena memang ke depan banyak pekerjaan-pekerjaan lama yang hilang tapi muncul pekerjaan-pekerjaan baru," terang dia.
Pembangunan SDM tak berhenti pada tahapan-tahapan tersebut. Presiden ke-7 Indonesia itu menegaskan bibit unggul Indonesia harus pula melek teknologi. Ini menjadi salah satu tujuan penting Jokowi.(Nuansa Islami)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)