Jakarta: Pusat Penelitian Poltik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan sistem demokrasi yang berada di Indonesia bukan produk dalam negeri. Sistem demokrasi tersebut merupakan produk impor. Sebab, budaya Indonesia tidak berlandaskan pada kompetisi.
"Demokrasi yang kita bangun sejak 1997 tidak bisa membangun kepercayaan. Karena tidak saling percaya, kita jadi mudah di adu domba," kata Peneliti Senior Pusat Penelitian Poltik LIPI Siti Zuhro dalam diskusi PolMark Pemilu dan Ancaman Retaknya Kerukunan Sosial, di Hotel Sofyan, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018.
Baca: Kematangan Demokrasi Indonesia Dicontoh Dunia
Ia menambahkan kondisi demokrasi yang berasas kompetisi membuat setiap individu merasa tidak dapat berlapang dada ketika salah satu kerabat berbeda pandangan politik.
"Kita tidak boleh paranoid, membuat kita bermanuver yang tidak masuk akal. Penegakan hukum dalam proses pemilu harus dirasakan," imbuhnya.
Survei PolMark Indonesia pada Pemilihan Presiden 2014 mencatat sebanyak 4,3 persen masyarakat mengalami keretakan hubungan pertemanan.
Jakarta: Pusat Penelitian Poltik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan sistem demokrasi yang berada di Indonesia bukan produk dalam negeri. Sistem demokrasi tersebut merupakan produk impor. Sebab, budaya Indonesia tidak berlandaskan pada kompetisi.
"Demokrasi yang kita bangun sejak 1997 tidak bisa membangun kepercayaan. Karena tidak saling percaya, kita jadi mudah di adu domba," kata Peneliti Senior Pusat Penelitian Poltik LIPI Siti Zuhro dalam diskusi PolMark Pemilu dan Ancaman Retaknya Kerukunan Sosial, di Hotel Sofyan, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018.
Baca: Kematangan Demokrasi Indonesia Dicontoh Dunia
Ia menambahkan kondisi demokrasi yang berasas kompetisi membuat setiap individu merasa tidak dapat berlapang dada ketika salah satu kerabat berbeda pandangan politik.
"Kita tidak boleh paranoid, membuat kita bermanuver yang tidak masuk akal. Penegakan hukum dalam proses pemilu harus dirasakan," imbuhnya.
Survei PolMark Indonesia pada Pemilihan Presiden 2014 mencatat sebanyak 4,3 persen masyarakat mengalami keretakan hubungan pertemanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)