Menteri Pemberdayaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Tjahjo Kumolo. Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Menteri Pemberdayaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Tjahjo Kumolo. Medcom.id/Siti Yona Hukmana

Kritik Wapres 'Patung Istana' Disebut Tak Berdasarkan Data

M Sholahadhin Azhar • 13 November 2021 03:27
Jakarta: Kritik BEM KM Universitas Mulawarman (Unmul) kepada jajaran pemerintah disayangkan. Kritik yang menyebut Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin sebagai 'Patung Istana' dinilai tak berdasarkan data.
 
"Dalam melakukan kritik sah-sah saja, tapi jangan asal kritik dan harus ada data yang konstruktif," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo melalui pesan singkat, Sabtu, 13 November 2021.
 
Baca: Poster BEM Unmul Jadi Polemik, Edukasi Adab Bermedsos Perlu Dimasifkan

Menurut dia, kritik tersebut menunjukkan BEM KM Unmul kurang jeli mengamati kinerja Ma'ruf. Sebab, Wakil Presiden telah bekerja sesuai tugas.
 
Tjahjo mengatakan tugas pokok Wapres ialah menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di momen tertentu. Sehingga, kehadiran Kepala Negara bisa terwakilkan oleh sosok Ma'ruf.
 
Mantan Menteri Dalam Negeri itu membeberkan kiprah Wapres di Kemenpan RB. Menurut Tjahjo, terhitung empat kali Ma'ruf menghadiri acara Kemenpan RB.
 
"Dan sudah tujuh kali beliau memimpin rapat memonitor dan memberikan arahan terkait visi misi Presiden Jokowi terkait reformasi birokrasi," kata Tjahjo.
 
Konten kritik Wapres sebagai 'Patung Istana' diunggah pada Selasa, 2 November 2021. Konten tersebut diposting di akun Instagram @bemkmunmul saat Ma'ruf melakukan kunjungan kerja di Samarinda, Kalimantan Timur/
 
'Kaltim Berduka Patung Istana Merdeka Datang ke Samarinda' demikian tulisan unggahan tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan