Jakarta: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) membantah bila anggota-anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dikatakan retak. Ia mengatakan perbedaan pendapat normal terjadi, mengingat ratusan calon kepala daerah yang akan bertanding di Pilkada.
"KIM itu harmonis terus. Lihat saja wajah saya kan terang tuh. Ya kalau Pilkada kan 500 (peserta), 500 itu kadang-kadang ada keluarganya ada saudara, itulah Indonesia," kata Zulhas di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.
Ia menilai wajar bila ada satu dua komentar yang mungkin menyinggung. "500 (calon) berapa semuanya, 560 (orang), ditambah gubernur hampir 600 (orang). Kalau 600 (calon), dan ada 1 dan 2 yang singgung ya layak, wajar," lanjut Zulhas.
Ia juga menepis KIM mengalami deadlock terkait keputusan paslon di Pilgub Jakarta. Menurutnya sejauh ini, KIM belum ada pertemuan lebih lanjut terkait Pilgub Jakarta karena masih sibuk dengan urusan masing-masing.
"Ya tidaklah. Itu kan karena masih sibuk. Pak Prabowo presiden terpilih, masih melakukan kunjungan kerja. Begitu juga yang lain, 'kan masih lama," kata Zulhas.
Dia memastikan pihaknya mengikuti arahan Prabowo soal paslon di Pilkada Jakarta. Prabowo saat ini masih berada di luar negeri untuk melakukan kunjungan kerja.
"'Kan Pak Prabowo sendiri yang memimpin. Kita ikut pemimpin," ujarnya.
Terkait peluang PKS masuk koalisi, Zulhas enggan menjawab. Zulhas mengatakan belum ada pembicaraan terkait hal tersebut.
"Belum ada pembicaraan," kata Zulhas.
Jakarta: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) membantah bila anggota-anggota
Koalisi Indonesia Maju (KIM) dikatakan retak. Ia mengatakan perbedaan pendapat normal terjadi, mengingat ratusan calon kepala daerah yang akan bertanding di
Pilkada.
"KIM itu harmonis terus. Lihat saja wajah saya kan terang tuh. Ya kalau Pilkada kan 500 (peserta), 500 itu kadang-kadang ada keluarganya ada saudara, itulah Indonesia," kata Zulhas di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.
Ia menilai wajar bila ada satu dua komentar yang mungkin menyinggung. "500 (calon) berapa semuanya, 560 (orang), ditambah gubernur hampir 600 (orang). Kalau 600 (calon), dan ada 1 dan 2 yang singgung ya layak, wajar," lanjut Zulhas.
Ia juga menepis KIM mengalami deadlock terkait keputusan paslon di Pilgub Jakarta. Menurutnya sejauh ini, KIM belum ada pertemuan lebih lanjut terkait Pilgub Jakarta karena masih sibuk dengan urusan masing-masing.
"Ya tidaklah. Itu kan karena masih sibuk. Pak Prabowo presiden terpilih, masih melakukan kunjungan kerja. Begitu juga yang lain, 'kan masih lama," kata Zulhas.
Dia memastikan pihaknya mengikuti arahan Prabowo soal paslon di Pilkada Jakarta. Prabowo saat ini masih berada di luar negeri untuk melakukan kunjungan kerja.
"'Kan Pak Prabowo sendiri yang memimpin. Kita ikut pemimpin," ujarnya.
Terkait peluang PKS masuk koalisi, Zulhas enggan menjawab. Zulhas mengatakan belum ada pembicaraan terkait hal tersebut.
"Belum ada pembicaraan," kata Zulhas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)