Jakarta: Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Idrus Marham mengungkap tiga partai yang bakal jadi anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus. Tiga partai itu yakni Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Ada NasDem, ada PKB dan khusus untuk pilkada akhir-akhir ini juga berkembang ada dari PKS," kata Idrus di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.
NasDem dan PKB sejatinya sudah lebih dulu mendekat dengan KIM setelah pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Sementara, PKS berkembang wacana untuk mendekat ke KIM.
Idrus mengatakan KIM plus digunakan karena NasDem, PKB, dan PKS belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Sehingga, masih ditambah embel-embel 'plus'.
"Nah ini kan sebenarnya masih menggunakan ya KIM plus karena memang belum resmi," ujar Idrus.
Idrus mengamini pernyataan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Bahwa KIM Plus akan terjadi kerjasama di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
"Ya kenapa kita menggunakan KIM Plus ya? Kemungkinan kata Mas Dasco di DKI Jakarta. Kemudian kemungkinan di Jawa Barat, kemungkinan di Jawa Tengah dan tentu di kabupaten-kabupaten lain ada," ucap Idrus.
Sebelumnya, Dasco menyebut bahwa bakal ada KIM Plus di sejumlah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Poros ini akan ketambahan tambahan partai politik (parpol) pendukung.
"Ada Koalisi Indonesia Maju Plus nanti," kata Dasco di iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Juli 2024.
Jakarta: Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu)
Partai Golkar Idrus Marham mengungkap tiga partai yang bakal jadi anggota
Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus. Tiga partai itu yakni Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Ada NasDem, ada PKB dan khusus untuk pilkada akhir-akhir ini juga berkembang ada dari PKS," kata Idrus di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.
NasDem dan PKB sejatinya sudah lebih dulu mendekat dengan KIM setelah pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Sementara, PKS berkembang wacana untuk mendekat ke KIM.
Idrus mengatakan KIM plus digunakan karena NasDem, PKB, dan PKS belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Sehingga, masih ditambah embel-embel 'plus'.
"Nah ini kan sebenarnya masih menggunakan ya KIM plus karena memang belum resmi," ujar Idrus.
Idrus mengamini pernyataan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Bahwa KIM Plus akan terjadi kerjasama di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
"Ya kenapa kita menggunakan KIM Plus ya? Kemungkinan kata Mas Dasco di DKI Jakarta. Kemudian kemungkinan di Jawa Barat, kemungkinan di Jawa Tengah dan tentu di kabupaten-kabupaten lain ada," ucap Idrus.
Sebelumnya, Dasco menyebut bahwa bakal ada KIM Plus di sejumlah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Poros ini akan ketambahan tambahan partai politik (parpol) pendukung.
"Ada Koalisi Indonesia Maju Plus nanti," kata Dasco di iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Juli 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)