Jakarta: Menteri Sosial Tri Rismaharini berjanji terus mengupayakan penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai tepat sasaran. Data penerima bansos akan diperbarui tiap bulan.
"Karena di tiap bulan ada data perubahan dari daerah, ada data daerah yang misalkan meninggal atau pindah, itu dilaporkan daerah," kata Risma dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 19 Agustus 2021.
Risma mengatakan status kependudukan berubah tiap bulan. Pemerintah harus mengubah data agar penerima yang sudah meninggal tidak dapat bansos lagi.
Data penerima yang sudah meninggal akan dialihkan ke orang lain. Langkah itu diambil agar bansos terus diterima untuk membantu masyarakat terdampak.
"Jadi kenapa kami rutin melakukan evaluasi di minggu ketiga tiap bulan, untuk perbaikan di bulan berikutnya," ujar Risma.
(Baca: KPK Sebut Pola Penyaluran Bansos Masih Buruk)
Risma mengatakan perbaikan data dibutuhkan tiap bulan karena penyaluran bansos tidak sepenuhnya tepat sasaran. Pemerintah daerah (pemda) harus mengajukan nama orang yang membutuhkan ke pusat untuk diberikan bansos pada bulan berikutnya.
"Mereka bisa dapat bantuan asal daerah mengusulkan pada kami misalnya ahli warisnya. Jadi keaktifan daerah sangat menentukan kualitas data," tutur Risma.
Selain itu perbaikan data dibutuhkan tiap bulan untuk mendata lokasi tinggal masyarakat. Penerima bansos yang kedapatan tinggal di tempat elite bakal langsung diganti.
"Kita coba scanning daerah elite misalnya yang enggak berhak menerima, itu kami bisa scanning. Sekarang kita lakukan scanning itu," ucap Risma.
Jakarta: Menteri Sosial
Tri Rismaharini berjanji terus mengupayakan penyaluran
bantuan sosial (bansos) tunai tepat sasaran. Data penerima bansos akan diperbarui tiap bulan.
"Karena di tiap bulan ada data perubahan dari daerah, ada data daerah yang misalkan meninggal atau pindah, itu dilaporkan daerah," kata Risma dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 19 Agustus 2021.
Risma mengatakan status kependudukan berubah tiap bulan. Pemerintah harus mengubah data agar penerima yang sudah meninggal tidak dapat bansos lagi.
Data penerima yang sudah meninggal akan dialihkan ke orang lain. Langkah itu diambil agar bansos terus diterima untuk membantu masyarakat terdampak.
"Jadi kenapa kami rutin melakukan evaluasi di minggu ketiga tiap bulan, untuk perbaikan di bulan berikutnya," ujar Risma.
(Baca:
KPK Sebut Pola Penyaluran Bansos Masih Buruk)
Risma mengatakan perbaikan data dibutuhkan tiap bulan karena penyaluran bansos tidak sepenuhnya tepat sasaran. Pemerintah daerah (pemda) harus mengajukan nama orang yang membutuhkan ke pusat untuk diberikan bansos pada bulan berikutnya.
"Mereka bisa dapat bantuan asal daerah mengusulkan pada kami misalnya ahli warisnya. Jadi keaktifan daerah sangat menentukan kualitas data," tutur Risma.
Selain itu perbaikan data dibutuhkan tiap bulan untuk mendata lokasi tinggal masyarakat. Penerima bansos yang kedapatan tinggal di tempat elite bakal langsung diganti.
"Kita coba scanning daerah elite misalnya yang enggak berhak menerima, itu kami bisa scanning. Sekarang kita lakukan scanning itu," ucap Risma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)