Jakarta: Masyarakat umumnya mengetahui Partai Komunis Indonesia (PKI) dilarang semenjak 1965. Namun, PKI ternyata pernah dilarang pada era Hindia Belanda.
Dari informasi yang dihimpun, pelarangan tersebut diakibatkan pemberontakan melawan pemerintahan kolonial Belanda pada 1926-1927. Sejatinya, saat itu, PKI baru seumur jagung setelah sah berdiri pada 1924.
Rencana pemberontakan itu sempat ditentang Tan Malaka dan petinggi paham komunis di Moskow, Uni Soviet. Pasalnya, rencana tersebut dianggap masih prematur karena PKI baru dibentuk.
Baca: Henk Sneevliet dan Awal Mula Berdirinya PKI di Indonesia
Gejolak pemberontakan dimulai di Jakarta. Perlawanan dimulai dengan merusak jaringan komunikasi dan menyerang polisi Belanda.
Huru-hara mulai menjalar ke wilayah lain di Pulau Jawa. Lokasi ini di antaranya, Bandung, Banten, Kediri, Banyumas, Pekalongan, Priangan Timur, Surakarta, dan Kedu.
Pemberontakan terus terjadi hingga 1927 dan meluas ke Sumatra. Pusat pemberontakan di Andalas terjadi di Sawah Lunto, Sumatra Barat.
Kolonial meradang melihat ulah PKI tersebut. Kompeni lalu menjalankan penangkapan besar-besaran, termasuk terhadap Muso, pemimpin PKI, yang dibuang ke Belanda.
Muso kembali ke Indonesia pada 1935. Dia berusaha mengumpulkan kekuatan yang tersisa. Namun, kepengurusan PKI sudah dibekukan.
Berbagai simpatisan pun mulai menyusup ke organisasi lain. Tugasnya memengaruhi dan menghimpun kembali kekuatan.
Jakarta: Masyarakat umumnya mengetahui Partai Komunis Indonesia (
PKI) dilarang semenjak 1965. Namun,
PKI ternyata pernah dilarang pada era Hindia Belanda.
Dari informasi yang dihimpun, pelarangan tersebut diakibatkan pemberontakan melawan pemerintahan kolonial Belanda pada 1926-1927. Sejatinya, saat itu,
PKI baru seumur jagung setelah sah berdiri pada 1924.
Rencana pemberontakan itu sempat ditentang Tan Malaka dan petinggi paham komunis di Moskow, Uni Soviet. Pasalnya, rencana tersebut dianggap masih prematur karena PKI baru dibentuk.
Baca:
Henk Sneevliet dan Awal Mula Berdirinya PKI di Indonesia
Gejolak pemberontakan dimulai di Jakarta. Perlawanan dimulai dengan merusak jaringan komunikasi dan menyerang polisi Belanda.
Huru-hara mulai menjalar ke wilayah lain di Pulau Jawa. Lokasi ini di antaranya, Bandung, Banten, Kediri, Banyumas, Pekalongan, Priangan Timur, Surakarta, dan Kedu.
Pemberontakan terus terjadi hingga 1927 dan meluas ke Sumatra. Pusat pemberontakan di Andalas terjadi di Sawah Lunto, Sumatra Barat.
Kolonial meradang melihat ulah PKI tersebut. Kompeni lalu menjalankan penangkapan besar-besaran, termasuk terhadap Muso, pemimpin PKI, yang dibuang ke Belanda.
Muso kembali ke Indonesia pada 1935. Dia berusaha mengumpulkan kekuatan yang tersisa. Namun, kepengurusan PKI sudah dibekukan.
Berbagai simpatisan pun mulai menyusup ke organisasi lain. Tugasnya memengaruhi dan menghimpun kembali kekuatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)