Jakarta: Juru bicara (jubir) Partai Gerindra Habiburokhman menyambut baik langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanda jasa kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Pemberian Bintang Mahaputera Nararya itu dinilai sebagai langkah rekonsiliasi.
"Kita ini sekarang mendorong rekonsiliasi nasional. Kita jangan ini lagi, keterbelahan, jangan berkutat pada keterbelahan politik," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Agustus 2020.
Anggota Komisi III DPR itu mengungkapkan Indonesia membutuhkan persatuan dan kesatuan. Apalagi, negara tengah menghadapi tantang berat, yakni pandemi virus korona (covid-19).
"Sesama anak bangsa, kita kedepankan persatuan," tutur dia.
(Baca: Kritik Fahri dan Fadli Dinilai Tak Berdampak pada Negara)
Dia menilai pemberian tanda jasa bukan sebagai bentuk membungkam Fadli dan Fahri. Keduanya terkenal selalu mengkritik kinerja pemerintah selama lima tahun kepemimpinan Jokowi.
Dia menegaskan kritik bukan karena perbedaan kelompok. Ini merupakan salah satu bentuk fungsi DPR sebagai lembaga pengawasan.
"Teman-teman (wartawan) lihat di DPR, yang nama Arteria Dahlan, Masinton, itu kritikannya keras kepada menteri-menteri PDI Perjuangan, kepada Pak Yasonna (Menteri Hukum dan HAM), begitu juga di komisi-komisi lain," kata dia.
Habiburokhman menilai Fadli dan Fahri layak diganjar tanda jasa. Pemikiran keduanya dinilai berkualitas.
"Kalau Pak Fadli Zon, saya baru-baru lulus kuliah saja baca komentar beliau, oh cerdas sekali, memberikan pencerahan kepada bangsa ini. Demikian juga Pak Fahri," ujar dia.
Jakarta: Juru bicara (jubir) Partai Gerindra Habiburokhman menyambut baik langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanda jasa kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Pemberian Bintang Mahaputera Nararya itu dinilai sebagai langkah rekonsiliasi.
"Kita ini sekarang mendorong rekonsiliasi nasional. Kita jangan ini lagi, keterbelahan, jangan berkutat pada keterbelahan politik," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Agustus 2020.
Anggota Komisi III DPR itu mengungkapkan Indonesia membutuhkan persatuan dan kesatuan. Apalagi, negara tengah menghadapi tantang berat, yakni pandemi virus korona (covid-19).
"Sesama anak bangsa, kita kedepankan persatuan," tutur dia.
(Baca:
Kritik Fahri dan Fadli Dinilai Tak Berdampak pada Negara)
Dia menilai pemberian tanda jasa bukan sebagai bentuk membungkam Fadli dan Fahri. Keduanya terkenal selalu mengkritik kinerja pemerintah selama lima tahun kepemimpinan Jokowi.
Dia menegaskan kritik bukan karena perbedaan kelompok. Ini merupakan salah satu bentuk fungsi DPR sebagai lembaga pengawasan.
"Teman-teman (wartawan) lihat di DPR, yang nama Arteria Dahlan, Masinton, itu kritikannya keras kepada menteri-menteri PDI Perjuangan, kepada Pak Yasonna (Menteri Hukum dan HAM), begitu juga di komisi-komisi lain," kata dia.
Habiburokhman menilai Fadli dan Fahri layak diganjar tanda jasa. Pemikiran keduanya dinilai berkualitas.
"Kalau Pak Fadli Zon, saya baru-baru lulus kuliah saja baca komentar beliau, oh cerdas sekali, memberikan pencerahan kepada bangsa ini. Demikian juga Pak Fahri," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)