Jakarta: Kritik keras yang disampaikan anggota DPR Arteria Dahlan dinilai mewakili kemarahan jamaah yang menjadi korban penipuan travel umrah. Kritik dianggap perlu, agar pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab tidak lepas tangan.
"Jadi, terlepas bahwa kritik dengan bahasa kasar itu kurang etis, dan soal itu pun Arteria sudah minta maaf. Tetapi perlu dipahami juga bahwa itu mungkin puncak dari kemarahan karena sudah sering menerima keluhan jamaah," kata Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Husny Mubarok Amir di Jakarta, Jumat, 30 Maret 2018.
Dia menganggap wajar marah ketika melihat dana Umat Islam untuk beribadah umrah justru dirampok dan diselewengkan. Dia meminta kemarahan Arteria Dahlan menjadi pemacu, bahwa siapapun yang menipu Umat Islam yang memiliki kehendak suci untuk umrah harus dihukum seberat-beratnya.
"Bahkan, kalau kita melihat tangisan ibu-ibu yang menjadi korban dan sebagian besar masyarakat biasa, maka kalau kita mau pada posisi membela mereka, kata-kata kasar saja tidak cukup," kata Koordinator Forum Silaturahim Takmir Masjid Jakarta ini.
Baca: MKD Enggan Tanggapi soal Makian Arteria Dahlan
Dia menegaskan kritik keras Arteria itu mewakili kemarahan atas terjadinya penipuan terhadap Umat Islam. Sepatutnya, kritik ini menjadi momentum untuk membongkar permasalahan, ambil hikmahnya untuk berbenah. "Kasihan para jamaah yang niatnya beribadah justru ditipu," ujarnya.
Sebelumnya, Arteria meminta maaf terkait umpatannya. Dia menyadari sikapnya bisa menyinggung institusi negara.
"Seandainya ada ketersinggungan, Pak Menteri (Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin) tersinggung, saya minta maaf," kata Arteria di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Maret 2018.
Baca: Menag Sarankan Arteria Dahlan Minta Maaf
Arteria menyebut sikapnya dalam rapat dengar pendapat Komisi III dengan Kejaksaan Agung yang lalu sejatinya untuk memperjuangkan nasib umat yang tertipu biro perjalanan haji dan umrah bodong. Ia mengaku sangat kesal lantaran kasus semacam itu terus berulang.
Arteria mengklarifikasi, kata umpatan yang terucap bukan ditujukan pada seluruh institusi Kemenag, atau Menag secara pribadi. Ia bilang makian itu ditujukan kepada oknum di Kementerian Agama yang dinilai jadi biang masalah kasus travel haji dan umrah bodong.
Jakarta: Kritik keras yang disampaikan anggota DPR Arteria Dahlan dinilai mewakili kemarahan jamaah yang menjadi korban penipuan travel umrah. Kritik dianggap perlu, agar pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab tidak lepas tangan.
"Jadi, terlepas bahwa kritik dengan bahasa kasar itu kurang etis, dan soal itu pun Arteria sudah minta maaf. Tetapi perlu dipahami juga bahwa itu mungkin puncak dari kemarahan karena sudah sering menerima keluhan jamaah," kata Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Husny Mubarok Amir di Jakarta, Jumat, 30 Maret 2018.
Dia menganggap wajar marah ketika melihat dana Umat Islam untuk beribadah umrah justru dirampok dan diselewengkan. Dia meminta kemarahan Arteria Dahlan menjadi pemacu, bahwa siapapun yang menipu Umat Islam yang memiliki kehendak suci untuk umrah harus dihukum seberat-beratnya.
"Bahkan, kalau kita melihat tangisan ibu-ibu yang menjadi korban dan sebagian besar masyarakat biasa, maka kalau kita mau pada posisi membela mereka, kata-kata kasar saja tidak cukup," kata Koordinator Forum Silaturahim Takmir Masjid Jakarta ini.
Baca: MKD Enggan Tanggapi soal Makian Arteria Dahlan
Dia menegaskan kritik keras Arteria itu mewakili kemarahan atas terjadinya penipuan terhadap Umat Islam. Sepatutnya, kritik ini menjadi momentum untuk membongkar permasalahan, ambil hikmahnya untuk berbenah. "Kasihan para jamaah yang niatnya beribadah justru ditipu," ujarnya.
Sebelumnya, Arteria meminta maaf terkait umpatannya. Dia menyadari sikapnya bisa menyinggung institusi negara.
"Seandainya ada ketersinggungan, Pak Menteri (Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin) tersinggung, saya minta maaf," kata Arteria di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Maret 2018.
Baca: Menag Sarankan Arteria Dahlan Minta Maaf
Arteria menyebut sikapnya dalam rapat dengar pendapat Komisi III dengan Kejaksaan Agung yang lalu sejatinya untuk memperjuangkan nasib umat yang tertipu biro perjalanan haji dan umrah bodong. Ia mengaku sangat kesal lantaran kasus semacam itu terus berulang.
Arteria mengklarifikasi, kata umpatan yang terucap bukan ditujukan pada seluruh institusi Kemenag, atau Menag secara pribadi. Ia bilang makian itu ditujukan kepada oknum di Kementerian Agama yang dinilai jadi biang masalah kasus travel haji dan umrah bodong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)