Ketua MKD DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad --Ahmad SIgit Kurniawan
Ketua MKD DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad --Ahmad SIgit Kurniawan

MKD Enggan Tanggapi soal Makian Arteria Dahlan

Astri Novaria • 30 Maret 2018 10:49
Jakarta: Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menunggu apabila ada kelompok masyarakat atau perseorangan melaporkan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan. MKD tidak ingin menanggapi lebih jauh, polemik Arteria Dahlan.
 
"Ya kita tunggu laporan saja, kalau ada yang lapor," ujar Ketua MKD DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 29 Maret 2018.
 
Dasco pun tidak ingin menilai apakah umpatan Arteria Dahlan itu melanggar etika atau tidak. Namun secara pribadi, Dasco mengaku dapat memaklumi kegusaran Arteria Dahlan terhadap kasus penipuan ibadah umrah.

"Saya enggak mau jawab. Karena saya sendiri juga gusar, ini kepentingan orang banyak, hajat hidup orang banyak yang bersangkutan dengan ibadah," tandasnya.
 
Di samping itu, Dasco juga mengaku kasihan dengan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, terkait kasus penipuan ibadah umrah itu.
 
"Karena mungkin laporan-laporan yang disampaikan juga tidak benar. Bagaimana kemudian kejadian seperti ini kerap berulang, yang harusnya ada bagian-bagian di situ yang memonitor, kan kasihan rakyat ini," pungkasnya.
 
Baca: Arteria Dahlan Minta Maaf
 
Sebelumnya, Arteria meminta maaf terkait umpatan yang dilayangkan pada Kementerian Agama. Arteria menyadari sikapnya bisa menyinggung institusi negara. 
 
"Seandainya ada ketersinggungan, Pak Menteri (Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin) tersinggung, saya minta maaf," kata Arteria di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Maret 2018.
 
Arteria menyebut sikapnya dalam rapat dengar pendapat Komisi III dengan Kejaksaan Agung yang lalu sejatinya untuk memperjuangkan nasib umat yang tertipu oleh biro perjalanan haji dan umrah bodong. Ia mengaku sangat kesal lantaran kasus semacam itu terus berulang. 
 
Arteria mengklarifikasi, kata umpatan yang terucap bukan ditujukan pada seluruh institusi Kemenag, atau Menag secara pribadi. Ia bilang makian itu ditujukan kepada oknum di Kementerian Agama yang dinilai jadi biang masalah kasus travel haji dan umrah bodong. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan