Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam acara Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu, 3 Juni 2023. (Kemenhan RI)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam acara Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu, 3 Juni 2023. (Kemenhan RI)

Proposal Perdamaian Langkah Maju Diplomasi Indonesia Mediasi Konflik Rusia-Ukraina

Media Indonesia.com • 05 Juni 2023 20:15
Jakarta: Proposal perdamaian yang disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertujuan agar kedua pihak yang berkonflik yaitu Rusia dan Ukraina menumbuhkan rasa saling percaya atatu mutual trust. Proposal ini langkah maju diplomasi Indonesia meski tidak disepakati semua pihak. 
 
“Tawaran ide yang diungkapkan Prabowo merupakan hal konkret. Itu merupakan langkah maju dalam diplomasi Indonesia,” kata Pengamat Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Anton Aliabbas di Jakarta, Senin, 5 Juni 2023.
 
Menurut Anton, proposal tersebut mengindikasikan Indonesia siap untuk menjadi mediator konflik. Pilihan yang diinginkan Indonesia adalah mediator yang ikut aktif mendorong tawaran agenda perundingan.

Sebagai contoh, ide melibatkan PBB dan membentuk zona demiliterisasi, misalnya, memperlihatkan Indonesia sudah memiliki bayangan kasar terkait model gencatan senjata yang harus dilakukan. 
 
Baca: Prabowo Usulkan Deklarasi Shangri-La Perihal Perang Rusia-Ukraina

“Jika tidak ada gencatan senjata tentu saja perundingan akan sulit berjalan. Dan keinginan melibatkan PBB juga menunjukkan keinginan Indonesia untuk memperkuat posisi PBB dalam konflik ini. Sebab, beberapa pandangan ada yang menyebutkan PBB seakan tidak berdaya dalam menghadapi Rusia. Dan kali ini, dalam menjaga perdamaian, PBB ingin ditempatkan dalam posisi yang cukup sentral,” jelas Anton.
 
Penolakan yang dilakukan Ukraina dalam proposal ini melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko terkait ide referendum adalah hal biasa. Sebaliknya, respons tersebut merupakan indikasi Ukraina sejatinya menunggu ide tawaran agenda konkret dalam perundingan.  
 
“Yang namanya konflik pasti menunjukkan adanya sengketa ataupun perbedaan. Dan jika ingin mewujudkan perdamaian ya semua perbedaan harus diselesaikan termasuk soal narasi ketidakpuasan ini. Perundingan kelak juga tentu harus mencari alternatif terbaik untuk mengakhiri perbedaan klaim narasi ketidakpuasan publik versus nihil sengketa wilayah,” jelas Anton.
 
Anton mengatakan respons yang diberikan Ukraina menunjukkan rasa saling percaya antar pihak bertikai belum kuat terbangun. Hal ini dapat dilihat dari sikap pesimistis Oleg terkait kemungkinan Rusia akan menarik pasukan dari wilayah Ukraina. Karena itu, lanjut Anton, upaya membangun mutual trust menjadi krusial untuk bisa memulai langkah perdamaian selanjutnya. 
 
“Mau tidak mau proses membangun saling percaya harus terus digalakkan karena mustahil perundingan berujung kesepakatan jika tidak ada trust. Dan proses ini memang membutuhkan waktu, karena kita tidak hanya berbicara soal eksternal tapi juga domestik masing-masing negara,” beber Anton.   
 
Meski demikian, kata Anton, proposal perdamaian yang disampaikan Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pertahanan patut diapresiasi. Sebab, gagasan tersebut memperkaya upaya perdamaian Ukraina-Rusia. Terlebih, dalam perdamaian sering kali muncul pihak yang tidak puas ataupun tidak menerima kesepakatan.
 
“Namanya gagasan perdamaian terkadang sifatnya trial dan error serta menimbulkan pro kontra. Tapi tidak ada yang salah dengan itu karena sebanyak apapun gagasan perdamaian, mereka tidak akan menimbulkan korban jiwa. Dan gagasan perdamaian memang harus selalu di-exercise,” tukas Anton.
 
Menurut Anton, pernyataan Prabowo terkait ide perdamaian yang disampaikan dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura tidaklah berlebihan. Proposal yang digagas Menhan sudah jelas dan dapat diukur dengan mudah.
 
“Gagasan Prabowo soal zona demiliterisasi, keterlibatan PBB dan referendum bukan hal yang mengawang-awang tapi jelas dan terukur,” ujar Anton.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan