Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat. Dok. Pribadi
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat. Dok. Pribadi

Mitigasi Bencana di Wilayah Rawan Dinilai Perlu Perhatian Serius

Fachri Audhia Hafiez • 13 April 2021 08:27
Jakarta: Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat (Rerie), menilai rangakaian bencana alam yang terjadi di Indonesia perlu mendapatkan perhatian serius. Perlu penataan ruang di kawasan rawan bencana untuk menghindari jatuhnya korban.
 
Menurut Rerie, langkah penataan ulang tersebut juga harus diikuti upaya rekayasa teknik. Bahkan, relokasi hunian-hunian yang berada di wilayah rawan bencana.
 
"Wilayah Indonesia memang dikelilingi rangkaian gunung berapi dan sejumlah lempeng tektonik yang menyebabkan sejumlah wilayah menjadi rawan bencana," ujar Rerie dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 April 2021.

Rerie menuturkan Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Posisi itu menjadikan Indonesia dilewati tiga jalur lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
 
"Pergerakan lempeng tersebut dan aktivitas gunung berapi, berpotensi menimbulkan bencana alam di sejumlah wilayah," ucap Rerie.
 
Baca: DPR: Mitigasi Bencana Harus Mengedepankan Teknologi
 
Peristiwa bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat siklon tropis Seroja menjadi catatan karena menimbulkan banyak korban serta puluhan ribu hunian rusak. Hal sama juga dengan gempa di kawasan Malang, Jawa Timur, yang merusak ratusan rumah.
 
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengatakan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat bencana alam harus menjadi bahan evaluasi. Peristiwa ini bisa digunakan sebagai dasar mengambil langkah untuk mitigasi bencana di masa mendatang.
 
"Selain itu, kecepatan sosialisasi informasi terkait bencana alam juga harus terus diupayakan. Sehingga masyarakat memiliki kesempatan untuk melakukan berbagai upaya antisipasi," ujar Rerie.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan