Jakarta: Anggota Komisi I DPR, Muhammad Farhan, menilai pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ibarat mengorek luka lama. Gatot dinilai ingin menyampaikan kekecewaan terkait proses penggantian dirinya.
“Narasi (pernyataan soal pemberhentian Gatot) tidak jauh dari latar belakangnya,” kata Farhan dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Mantan Panglima, Maumu Apa?’ Minggu, 27 September 2020.
Farhan menyebut Gatot tidak diajak berembuk oleh Presiden Joko Widodo soal penggantian dirinya. Bahkan, Jokowi langsung mengusulkan calon tunggal yakni Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
“Memang bukan keharusan legal formal tapi masalah adab politik,” ujar politikus NasDem itu.
Farhan mengatakan Gatot tersudut lantaran tidak bisa mengajukan calon penggantinya. Dia menduga Gatot bahkan telah membina calon Panglima TNI yang baru.
Puncaknya, kata Farhan, Gatot melakukan manuver. Dia memutasi 87 perwira tinggi TNI sebelum Hadi ditetapkan sebagai Panglima TNI yang baru.
“Sehingga Pak Hadi jadi Panglima TNI, tapi jajarannya orang-orang Pak Gatot Nurmantyo. Nuansa itu baru sekarang meledaknya,” tutur Farhan.
Anggota Komisi I DPR lainnya, Jazuli Juwaini, meminta pemerintah mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Jazuli mendorong Kepala Negara lebih terbuka dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Ini pelajaran berharga ke depan bagi pengambil kebijakan agar ada unggah-ungguh (tata krama),” kata Jazuli.
Sebelumnya, Gatot mengeklaim pemberhentian sebagai Panglima TNI lantaran terkait ajakan nobar film G30S/PKI pada 2017. Gatot mengatakan seorang politikus dari PDI Perjuangan mewanti-wanti agar acara nobar dibatalkan. Politikus itu bilang Gatot akan dicopot bila acara itu tetap dilaksanakan.
Anggota Komisi I DPR lainnya, Jazuli Juwaini, meminta pemerintah mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Jazuli mendorong Kepala Negara lebih terbuka dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Ini pelajaran berharga ke depan bagi pengambil kebijakan agar ada unggah-ungguh (tata krama),” kata Jazuli.
Sebelumnya, Gatot mengeklaim pemberhentian sebagai Panglima TNI lantaran terkait ajakan nobar film G30S/PKI pada 2017. Gatot mengatakan seorang politikus dari PDI Perjuangan mewanti-wanti agar acara nobar dibatalkan. Politikus itu bilang Gatot akan dicopot bila acara itu tetap dilaksanakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)