Jakarta: Pascapurna tugas dari jabatan Wakil Presiden, Boediono mengaku memiliki lebih banyak waktu untuk refleksi diri. Kondisi itu jauh berbeda saat masih menjabat sebagai Wakil Presiden.
"Setelah pensiun, saya jadi punya waktu banyak untuk refleksi. Dulu waktu masih aktif bekerja (sebagai Wakil Presiden), setiap hari dikejar-kejar pekerjaan," tutur Boediono dalam peluncuran Buku Laporan Perekonomian 2017 di Bank Indonesia, Rabu, 28 Maret 2018.
Baca: KPK Periksa Boediono
Menurutnya, masa pensiun memberikan ruang bagi dirinya untuk melihat hal yang dulu mungkin terabaikan. Di samping memperbanyak refleksi, Wakil Presiden periode 2009-2014 ini juga mengisi waktu pensiun dengan bermain bersama cucu.
Meski topik pembicaraan kerap bertolak belakang lantaran disparitas usia yang jauh, namun dia tetap menikmati kebersamaan dengan orang terkasih.
"Senang rasanya bisa bermain dengan cucu walau pembicaraannya berbeda. Tapi yang penting bisa kumpul," ucap pria berkacamata itu seraya tertawa.
Dari sisi pengelolaan negara, refleksi sebenarnya berperan penting untuk memahami permasalahan ekonomi domestik dan global yang terbilang kompleks. Berdasarkan refleksinya, sambung Boediono, tantangan mendasar yang dihadapi ialah perbaikan kinerja kebijakan dari berbagai sektoral.
"Perbaikan ini, menurut saya memerlukan langkah yang cukup mendasar, tapi nanti dampaknya juga cukup besar. Dan ini kembali kepada pentingnya kita belajar sejarah, untuk melihat plus dan minus dari apa yang sudah dilalui," tandas Boediono.
Jakarta: Pascapurna tugas dari jabatan Wakil Presiden, Boediono mengaku memiliki lebih banyak waktu untuk refleksi diri. Kondisi itu jauh berbeda saat masih menjabat sebagai Wakil Presiden.
"Setelah pensiun, saya jadi punya waktu banyak untuk refleksi. Dulu waktu masih aktif bekerja (sebagai Wakil Presiden), setiap hari dikejar-kejar pekerjaan," tutur Boediono dalam peluncuran Buku Laporan Perekonomian 2017 di Bank Indonesia, Rabu, 28 Maret 2018.
Baca: KPK Periksa Boediono
Menurutnya, masa pensiun memberikan ruang bagi dirinya untuk melihat hal yang dulu mungkin terabaikan. Di samping memperbanyak refleksi, Wakil Presiden periode 2009-2014 ini juga mengisi waktu pensiun dengan bermain bersama cucu.
Meski topik pembicaraan kerap bertolak belakang lantaran disparitas usia yang jauh, namun dia tetap menikmati kebersamaan dengan orang terkasih.
"Senang rasanya bisa bermain dengan cucu walau pembicaraannya berbeda. Tapi yang penting bisa kumpul," ucap pria berkacamata itu seraya tertawa.
Dari sisi pengelolaan negara, refleksi sebenarnya berperan penting untuk memahami permasalahan ekonomi domestik dan global yang terbilang kompleks. Berdasarkan refleksinya, sambung Boediono, tantangan mendasar yang dihadapi ialah perbaikan kinerja kebijakan dari berbagai sektoral.
"Perbaikan ini, menurut saya memerlukan langkah yang cukup mendasar, tapi nanti dampaknya juga cukup besar. Dan ini kembali kepada pentingnya kita belajar sejarah, untuk melihat plus dan minus dari apa yang sudah dilalui," tandas Boediono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)