Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

Tanpa Petahana, Kepuasaaan Terhadap Pemerintah Disebut Tak Jadi Penentu Pilpres 2024

Juven Martua Sitompul • 16 Agustus 2022 21:03

Nyaman di tengah

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memetakan dukungan kepada poros koalisi partai politik dalam Pilpres 2024 kemarin. Ada tiga jenis pemilih yang disasar dalam survei tersebut.
 
Ketiganya, yakni pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemudian, pemilih yang moderat dan pemilih yang kurang puas terhadap kinerja Jokowi.
 
Hasilnya, poros PDIP menguasai segmen pemilih puas terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menguasai segmen pemilih moderat. Sedangkan Gerindra-PKB menguasai segmen pemilih yang kurang puas. Pemilih moderat disebut merasa nyaman berada di tengah.

"Ternyata yang menarik yang moderat lebih banyak ke KIB karena Golkar tidak identik kuat dengan Pak Jokowi karena ada PDIP dan tidak identik kuat sebagai oposisi karena masuk di pemerintahan," kata peneliti LSI Ardian Sopa.
 
Menurut dia, pola ini bisa terus berlanjut pada peta pemilih di Pemilu 2024. Apalagi, ketiga poros yang disebutkan tadi telah memenuhi syarat presidential threshold.
 
Namun, masih ada tiga partai yang belum menentukan koalisinya, yaitu Partai Demokrat, Partai Keadilan Sosial (PKS), dan Partai NasDem. Langkah mereka begitu krusial untuk merubah peta poros pada Pemilu 2024. Dalam survei itu juga disebutkan jika KIB berhasil menggaet satu parpol lagi maka sudah pasti hanya tiga pasang calon yang berlaga di Pemilu 2024.
 
"Sehingga, jika KIB berhasil menambah satu (anggota), jadinya akan tidak cukup lagi. Ini perburuan di akhir jangan sampai ada yang ketinggalan kereta," kata Ardian.
 
Pada survei yang sama, disebutkan sejumlah elite partai seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Puan Maharani masih perlu mengejar elektabilitas. Saat ini, LSI hanya meletakkan figur Airlangga dan Puan pada posisi cawapres.
 
"Sehingga, jika mereka masih mampu menggerakkan ranting akan bisa mengoptimalkan potensi mereka. Mungkin sekarang masih disebut menjadi cawapres karena angka (elektabilitas) masih kecil, namun ketika katakan pada Juni 2023 mereka sudah menjadi calon yang kuat, tidak menutup kemungkinan mereka jadi capres yang potensial," tegas Ardian.
 
Survei ini menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini sebesar +/- 2,9 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan