Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio sepakat memperkuat kerja sama ekonomi terutama di bidang perdagangan. Kesepakatan itu tercapai saat kedua pemimpin negara menggelar pertemuan bilateral di Kantor Perdana Menteri di Tokyo, Jepang.
Jokowi mengungkapkan langkah konkret yang akan dilakukan setelah komitmen tersebut dibuat adalah mengubah protokol Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). "Kita sepakat protokol perubahan IJEPA dapat diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November mendatang," ujar Jokowi, Rabu, 27 Juni 2022.
Salah satu perubahan yang akan diatur dalam protokol terbaru adalah terkait penurunan tarif ekspor. Beberapa produk asal Indonesia yang dikirim ke Jepang seperti tuna, pisang, dan nanas nantinya dikenai bea masuk lebih murah.
"Indonesia juga meminta akses pasar untuk produk mangga," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyinggung kerja sama investasi antara kedua negara. Jokowi mendorong pihak Negeri Sakura bisa menyelesaikan proyek-proyek strategis di Tanah Air secara tepat waktu.
"Beberapa proyek strategis yang saya sampaikan untuk dipercepat penyelesaiannya antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban. Kami juga membahas komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela," ucapnya.
Kepala Negara juga mendorong dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi teranyar Jepang untuk mengembangkan sejumlah agenda penting ke depan. Terutama, untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan kendaraan listrik, serta sektor kesehatan dan pangan.
"Saya secara khusus mengajak Jepang untuk mendukung percepatan pencapaian target Net Zero Emission Indonesia melalui advokasi innovative technology seperti teknologi hydrogen dan ammonia," kata Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, PM Kishida menganggap Indonesia sebagai salah satu mitra strategis Jepang. Sejak kunjungannya ke Tanah Air pada akhir April lalu, Kishida mengaku senang dapat kembali bertemu untuk bertukar pandangan secara terbuka. Hal tersebut merupakan bukti bahwa hubungan antara kedua negara sangat erat.
"Kami akan menjadikan kunjungan Presiden Joko Widodo hari ini sebagai momentum untuk mempererat hubungan dengan Indonesia, mengingat kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara," ucap PM Kishida.
Jakarta: Presiden
Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang
Kishida Fumio sepakat memperkuat kerja sama ekonomi terutama di bidang
perdagangan. Kesepakatan itu tercapai saat kedua pemimpin negara menggelar pertemuan bilateral di Kantor Perdana Menteri di Tokyo, Jepang.
Jokowi mengungkapkan langkah konkret yang akan dilakukan setelah komitmen tersebut dibuat adalah mengubah protokol Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). "Kita sepakat protokol perubahan IJEPA dapat diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November mendatang," ujar Jokowi, Rabu, 27 Juni 2022.
Salah satu perubahan yang akan diatur dalam protokol terbaru adalah terkait penurunan tarif
ekspor. Beberapa produk asal Indonesia yang dikirim ke Jepang seperti tuna, pisang, dan nanas nantinya dikenai bea masuk lebih murah.
"Indonesia juga meminta akses pasar untuk produk mangga," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyinggung kerja sama investasi antara kedua negara. Jokowi mendorong pihak Negeri Sakura bisa menyelesaikan proyek-proyek strategis di Tanah Air secara tepat waktu.
"Beberapa proyek strategis yang saya sampaikan untuk dipercepat penyelesaiannya antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban. Kami juga membahas komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela," ucapnya.
Kepala Negara juga mendorong dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi teranyar Jepang untuk mengembangkan sejumlah agenda penting ke depan. Terutama, untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan kendaraan listrik, serta sektor kesehatan dan pangan.
"Saya secara khusus mengajak Jepang untuk mendukung percepatan pencapaian target Net Zero Emission Indonesia melalui advokasi innovative technology seperti teknologi hydrogen dan ammonia," kata Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, PM Kishida menganggap Indonesia sebagai salah satu mitra strategis Jepang. Sejak kunjungannya ke Tanah Air pada akhir April lalu, Kishida mengaku senang dapat kembali bertemu untuk bertukar pandangan secara terbuka. Hal tersebut merupakan bukti bahwa hubungan antara kedua negara sangat erat.
"Kami akan menjadikan kunjungan Presiden Joko Widodo hari ini sebagai momentum untuk mempererat hubungan dengan Indonesia, mengingat kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara," ucap PM Kishida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)