Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana. Medcom.id
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana. Medcom.id

Kedubes Jerman Dinilai Telah Berbohong

Kautsar Widya Prabowo • 27 Desember 2020 19:07
Jakarta: Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai Kedutaan Besar Jerman berbohong terkait tujuan salah satu diplomatnya mengunjungi markas Front Pembela Islam (FPI). Warga negara asing (WNA) itu bukan seorang diplomat, melainkan mata-mata.
 
"Artinya klarifikasi yang dilakukan oleh Kedubes Jerman itu enggak benar. Bahwa ini inisiatif sendiri mau mengetahui tentang demo dan sebagainya," ujar Hikamahanto dalam program Crosschek Medcom.id, bertajuk Teka Teki Telik Sandi di Markas FPI melalui telekonferensi, Minggu, 27 Desember 2020.
 
Dia menyebut mata-mata itu telah menyalahi aturan menggunakan mobil kedutaan dengan pelat CD atau Korps Diplomatik. Mobil hanya diperbolehkan untuk diplomat.

"Artinya mereka ini melakukan tindakan intelijen, menggunakan fasilitas diplomatik. Harusnya kan kalau intelijen itu sunyi senyap, tidak boleh ketahuan," kata dia.
 
(Baca: Staf Kedubes Jerman Agen Intelijen, Hikmahanto: Kemenlu Harus Tegas)
 
Sebelumnya, staf Kedutaan Jerman di Jakarta mendatangi kantor FPI di Petamburan. Terkait itu, Kementerian Luar Negeri memanggil kepala perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk meminta klarifikasi dan menyampaikan protes.
 
Dalam pertemuan, pihak Kedutaan Besar Jerman membenarkan staf kedutaan mengunjungi sekretariat organisasi yang dipimpin Rizieq Shihab. Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyebut staf datang atas inisiatif pribadi tanpa perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman.
 
“Atas kejadian ini, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut,” dikutip dari laman kemlu.go.id, Minggu, 20 Desember 2020.
 
Kedubes Jerman menambahkan pegawai tersebut hanya berusaha mendapatkan gambaran mengenai situasi keamanan yang meliputi Jakarta. Kedatangan terkait demonstrasi pada 18 Desember.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan