Jakarta: Dokter Tirta Mandira Hudhi mengatakan kerumunan massa di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbeda dengan kerumunan massa Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat. Kerumunan massa di Maumere terjadi secara spontan.
"(Rizieq) Ngadain pernikahan di Petamburan mengundang banyak orang sampe buat tenda berujung pada pencopotan Kapolda Metro Jaya," ujar Tirta dalam program Crosscheck by Medcom.id, bertajuk 'Kerumunan Jokowi Beda Dengan Kerumunan Rizieq' melalui telekonferensi, Minggu, 28 Februari 2021.
Baca: KSP: Kerumunan di Maumere Kesalahan Protokoler
Tirta menilai kerumunan di Maumere serupa dengan kerumunan massa yang menjemput Rizieq di Bandara Soerkarno Hatta. Tidak ada pihak yang dapat mempredikisi terjadinya kerumunan tersebut.
"Yang dikasusin yang di Petamburan. Jadi kalau membandingkan itu apple to apple," tuturnya.
Menurut dia, kerumunan yang terjadi usai Jokowi meresmikan Bendungan Nepun Gete tidak berujung pada pemidanaan. Sebab kerumunan disebabkan murni atas antusias warga yang ingin bertemu langsung dengan pemimpinnya.
"Kalau Pak Presiden (Jokowi) dipasalkan dan kena, (sama aja) kalau saya undang band ada kerumunan di GBK nembus barikade, bandnya yang dipenjara dong. Gak bisa kaya gitu, harus dipisahkan," tuturnya.
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Napun Gete, di Kabupaten Sikka, NTT, Selasa, 23 Februari 2021. Kedatangan Jokowi disambut masyarakat hingga berujung terjadinya kerumunan.
Jakarta: Dokter Tirta Mandira Hudhi mengatakan kerumunan massa di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat kunjungan kerja Presiden
Joko Widodo (Jokowi) berbeda dengan kerumunan massa Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat. Kerumunan massa di Maumere terjadi secara spontan.
"(Rizieq) Ngadain pernikahan di Petamburan mengundang banyak orang sampe buat tenda berujung pada pencopotan Kapolda Metro Jaya," ujar Tirta dalam program
Crosscheck by Medcom.id, bertajuk 'Kerumunan Jokowi Beda Dengan Kerumunan Rizieq' melalui telekonferensi, Minggu, 28 Februari 2021.
Baca: KSP: Kerumunan di Maumere Kesalahan Protokoler
Tirta menilai kerumunan di Maumere serupa dengan
kerumunan massa yang menjemput Rizieq di Bandara Soerkarno Hatta. Tidak ada pihak yang dapat mempredikisi terjadinya kerumunan tersebut.
"Yang dikasusin yang di Petamburan. Jadi kalau membandingkan itu
apple to apple," tuturnya.
Menurut dia, kerumunan yang terjadi usai Jokowi meresmikan Bendungan Nepun Gete tidak berujung pada pemidanaan. Sebab kerumunan disebabkan murni atas antusias warga yang ingin bertemu langsung dengan pemimpinnya.
"Kalau Pak Presiden (Jokowi) dipasalkan dan kena, (sama aja) kalau saya undang band ada kerumunan di GBK nembus barikade, bandnya yang dipenjara dong. Gak bisa kaya gitu, harus dipisahkan," tuturnya.
Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Napun Gete, di Kabupaten Sikka, NTT, Selasa, 23 Februari 2021. Kedatangan Jokowi disambut masyarakat hingga berujung terjadinya kerumunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)