Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta lima hasil yang dicapai (output) dari agenda sistem kesehatan global dalam Presidensi G20. Seluruh output berhubungan dengan kesetaraan akses kesehatan dan harmonisasi standar perjalanan internasional.
"Presiden berharap agenda ini melahirkan lima output yang konkret," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘G20 The 1st Health Working Group: 2 Tahun Pandemi, Indonesia Menuju Endemi,’ Rabu, 30 Maret 2022.
Budi memerinci output pertama, pembentukan pendanaan kesehatan global. Fasilitas itu diwacanakan berfungsi seperti Dana Moneter Internasional (IMF).
"Pembentukan ini akan jadi sarana pembiayaan kalau ada pandemi berikutnya," papar dia.
Baca: KPK Bakal Memanfaatkan KTT G20 untuk Cegah Korupsi
Output kedua, pembentukan mekanisme akses ke emergency medical countermeasure. Tujuannya untuk menyetarakan kesempatan seluruh negara mengakses vaksin, obat-obatan, dan alat diagnosis.
Hasil ketiga, harmonisasi atau integrasi seluruh laboratorium genome sequencing dunia. Hal ini agar seluruh negara bisa bergerak cepat saat pandemi berikutnya terjadi.
"Output keempat adalah harmonisasi standar protokol kesehatan dunia sehingga kalau pandemi lagi, pergerakan orang tidak membingungkan," jelas dia.
Budi menuturkan output terakhir berupa redistribusi manufacturing hub dan research hub. Supaya seluruh negara siap saat menghadapi pandemi di masa mendatang.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) meminta lima hasil yang dicapai (
output) dari agenda sistem kesehatan global dalam
Presidensi G20. Seluruh
output berhubungan dengan kesetaraan akses kesehatan dan harmonisasi standar perjalanan internasional.
"Presiden berharap agenda ini melahirkan lima
output yang konkret," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam
Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘G20 The 1st Health Working Group: 2 Tahun Pandemi, Indonesia Menuju Endemi,’ Rabu, 30 Maret 2022.
Budi memerinci
output pertama, pembentukan pendanaan kesehatan global. Fasilitas itu diwacanakan berfungsi seperti Dana Moneter Internasional (IMF).
"Pembentukan ini akan jadi sarana pembiayaan kalau ada pandemi berikutnya," papar dia.
Baca:
KPK Bakal Memanfaatkan KTT G20 untuk Cegah Korupsi
Output kedua, pembentukan mekanisme akses ke
emergency medical countermeasure. Tujuannya untuk menyetarakan kesempatan seluruh negara mengakses vaksin, obat-obatan, dan alat diagnosis.
Hasil ketiga, harmonisasi atau integrasi seluruh laboratorium
genome sequencing dunia. Hal ini agar seluruh negara bisa bergerak cepat saat pandemi berikutnya terjadi.
"
Output keempat adalah harmonisasi standar protokol kesehatan dunia sehingga kalau pandemi lagi, pergerakan orang tidak membingungkan," jelas dia.
Budi menuturkan
output terakhir berupa redistribusi
manufacturing hub dan
research hub. Supaya seluruh negara siap saat menghadapi pandemi di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)