Semarang: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi warga yang berani melaporkan kasus dugaan korupsi ke aparat penegak hukum dengan segala risiko yang harus diterimanya.
Ganjar menanggapi langkah yang dilakukan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Citemu, Nurhayati.
"Ini kabar baik karena rakyat berani melapor, itu bagus saya sangat apresiasi dan saya nonton mbaknya yang cukup berani. Menurut saya ya harus mendapatkan pembelaan," kata Ganjar dilansir Antara, Senin, 21 Februari 2022.
Kendati demikian, Ganjar menyayangkan Nurhayati yang justru menjadi tersangka usai melaporkan dugaan korupsi oleh kepala desa setempat. Orang nomor satu di Jateng itu menyebut kejadian pelapor dugaan korupsi dilaporkan balik dan menjadi tersangka itu sudah sering terjadi.
"Sudah beberapa kali sebenarnya kejadian mirip-mirip seperti itu, pelapornya malah dibalik gitu ya. Kalau enggak, biasanya ada tekanan," ujarnya.
Baca: Kronologi Nurhayati Lapor Kasus Korupsi Malah Jadi Tersangka
Ganjar mengaku sering menerima laporan dugaan korupsi di Jawa Tengah dan biasanya meminta pelapor untuk menjelaskan masalah dan memberikan bukti-bukti lengkap.
"Maka sering kali banyak orang melaporkan ke saya itu mesti saya mintai dulu datanya mana, apa problemnya, mana buktinya. Kalau itu kuat, biasanya dari sini langsung kita turunkan tim diam-diam," katanya.
Ganjar juga berharap masyarakat yang berniat untuk melaporkan dugaan korupsi agar tidak takut. Namun, pelapor harus memastikan buktinya kuat dan tidak tergesa-gesa melakukan tuduhan.
"Siapkan buktinya, laporkan dengan baik dan tertutup. Itu jauh akan bisa lebih aman untuk semuanya, tapi yang sudah terbuka begitu, penting juga untuk bisa dilihat kebenarannya seperti apa," ujarnya.
Dari kasus Nurhayati, Ganjar menyebut hal ini harus jadi koreksi untuk pemerintah agar lebih serius dalam merespons laporan serupa. Sehingga makin sedikit oknum yang berupaya untuk menyalahgunakan wewenang dalam mengelola uang negara.
"Menurut saya harus menjadikan koreksi untuk semua penyelenggara negara bahwa kita di dalam akuarium, ditonton semua orang dengan sangat transparan, maka hati-hati dengan penggunaan berbagai cara," kata dia.
Semarang: Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo mengapresiasi warga yang berani melaporkan kasus dugaan korupsi ke aparat penegak hukum dengan segala risiko yang harus diterimanya.
Ganjar menanggapi langkah yang dilakukan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Citemu, Nurhayati.
"Ini kabar baik karena rakyat berani melapor, itu bagus saya sangat apresiasi dan saya nonton mbaknya yang cukup berani. Menurut saya ya harus mendapatkan pembelaan," kata Ganjar dilansir
Antara, Senin, 21 Februari 2022.
Kendati demikian, Ganjar menyayangkan Nurhayati yang justru menjadi tersangka usai melaporkan
dugaan korupsi oleh kepala desa setempat. Orang nomor satu di Jateng itu menyebut kejadian pelapor dugaan korupsi dilaporkan balik dan menjadi tersangka itu sudah sering terjadi.
"Sudah beberapa kali sebenarnya kejadian mirip-mirip seperti itu, pelapornya malah dibalik gitu ya. Kalau enggak, biasanya ada tekanan," ujarnya.
Baca:
Kronologi Nurhayati Lapor Kasus Korupsi Malah Jadi Tersangka
Ganjar mengaku sering menerima laporan dugaan korupsi di Jawa Tengah dan biasanya meminta pelapor untuk menjelaskan masalah dan memberikan bukti-bukti lengkap.
"Maka sering kali banyak orang melaporkan ke saya itu mesti saya mintai dulu datanya mana, apa problemnya, mana buktinya. Kalau itu kuat, biasanya dari sini langsung kita turunkan tim diam-diam," katanya.
Ganjar juga berharap masyarakat yang berniat untuk melaporkan dugaan korupsi agar tidak takut. Namun, pelapor harus memastikan buktinya kuat dan tidak tergesa-gesa melakukan tuduhan.
"Siapkan buktinya, laporkan dengan baik dan tertutup. Itu jauh akan bisa lebih aman untuk semuanya, tapi yang sudah terbuka begitu, penting juga untuk bisa dilihat kebenarannya seperti apa," ujarnya.
Dari kasus Nurhayati, Ganjar menyebut hal ini harus jadi koreksi untuk pemerintah agar lebih serius dalam merespons laporan serupa. Sehingga makin sedikit oknum yang berupaya untuk menyalahgunakan wewenang dalam mengelola uang negara.
"Menurut saya harus menjadikan koreksi untuk semua penyelenggara negara bahwa kita di dalam akuarium, ditonton semua orang dengan sangat transparan, maka hati-hati dengan penggunaan berbagai cara," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEV)