Presiden Joko Widodo/Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo/Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden: SDM NU Adalah Kekuatan untuk Selesaikan Persoalan Bangsa

Andhika Prasetyo • 31 Januari 2022 13:49
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat sumber daya manusia (SDM) Nahdlatul Ulama (NU) memiliki potensi yang luar biasa besar. Secara keanggotaan, jumlah masyarakat NU mencapai lebih dari separuh penduduk muslim di Indonesia atau sekitar 115 juta orang.
 
"Dengan jumlah dan jaringan organisasi yang sangat lengkap yang tersebar di seluruh pelosok negeri dan luar negeri, NU merupakan potensi bangsa yang sangat besar," ujar Jokowi pengukuhan PBNU masa khidmat 2022-2027 sekaligus peringatan Hari Lahir ke-96 NU di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin, 31 Januari 2022.
 
Kepala Negara mendorong PBNU menjalankan program pengembangan SDM secara serius sebagaimana yang tengah digalakkan pemerintah. Jika semakin banyak nahdiyin yang memegang gelar cendikiawan, kaum profesional, dan wirausaha, tentu NU akan disegani masyarakat dunia. Organisasi Islam terbesar di Indonesia itu akan memberikan warna yang lebih cerah dalam peradaban global di masa modern.

Jokowi berkisah dirinya mengenal satu sosok nahdiyin muda yang kini sukses sebagai profesional di bidang teknologi. Pemuda itu kini bekerja di Singapura dengan gaji sangat tinggi.
 
"Saya kenal satu orang. Dia ini kerja di Singapura sudah lama. Saya ketemu tujuh tahun yang lalu. Dia mengerjakan apa saja bisa. Masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib. Di sana gajinya sangat tinggi sekali, jadi kalau mau diajak pulang kita harus menggaji lebih gede. Ini nanti tugasnya Pak Kiai. Kalau beliau yang mengajak, digaji berapa pun, bismillah pasti mau," tutur dia.
 
Baca: Presiden: NU Dapat Menunjukkan Wajah Islam
 
Menurut dia, itu hanya satu dari sekian banyak talenta muda hebat yang dimiliki NU. Dengan jaringan organisasi yang sangat luas, NU harus bisa mengonsolidasikan potensi-potensi tersebut dan memanfaatkan untuk menggulirkan agenda-agenda strategis nasional.
 
Semua potensi yang ada itu perlu dijahit, dirajut, dalam rumah besar NU. Sehingga NU bisa makin berperan dalam kemandirian dan kemajuan bangsa, makin berperan dalam dunia yang penuh perubahan dan disrupsi, serta dalam dunia yang makin diwarnai ilmu pengetahuan dan teknologi.
 
"Ini akan menjadi kekuatan besar untuk mempercepat menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan kemanusiaan," jelas Jokowi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan