Jakarta: Pemerintah didorong menyosialisasikan harga minyak dunia. Diperlukan sosialisasi masif agar masyarakat mengerti kebijakan penaikan harga Pertamax.
"Ini diedukasi agar masyarakat tak kaget kalau minyak naik," ujar praktisi minyak dan gas Elan Biantoro dalam diskusi virtual bertajuk 'Krisis Rusia-Ukraina Mahalnya Minyak Dunia' pada Kamis, 7 April 2022.
Baca: Konflik Rusia-Ukraina Dongkrak ICP Maret ke USD113,5 per Barel
Menurut Elan, saat ini masyarakat Indonesia banyak yang terbuai subsidi BBM oleh pemerintah. Sehingga, kenaikan harga minyak akibat konflik Rusia-Ukraina terabaikan.
"Pemahaman dan pemberian informasi ini bukan karena pemerintah, karena efek global. Sementara masyarakat terbuai mekanisme harga subsidi daripada mekanisme harga pasar," kata Elan.
Kementerian ESDM telah menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) Februari 2022 sebesar USD95,72 per barel. Sedangkan angka sementara ICP Maret 2022 sampai tanggal 17 sebesar USD114,77 dolar per barel.
Jika melihat harga subsidi ini, maka ada defisit. Sehingga, pemerintah memutuskan menaikkan harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter. Sedangkan, untuk harga Pertalite tetap di 7.650
Elan setuju ada kenaikan harga Pertamax, apalagi melihat penggunaan BBM jenis itu oleh pengendara mobil mewah atau kalangan masyarakat menengah ke atas. Dia menilai harga Pertamax Rp 12.500 itu masih cukup terjangkau.
Adapun untuk harga Solar dan Pertalite, dia meminta, kepada pemerintah agar dipertahankan. Ini dilakukan supaya tidak terjadi gejolak di pasar.
"Solar penugasan dan Pertalite dipertahankan tak naik agar tak jadi gejolak. Harga penugasan naik ada gejolak," kata Elan.
Selain itu, dia menyarankan pemerintah untuk melakukan efisiensi dan menekan konsumsi penggunaan bahan bakar minyak. Sehingga, cadangan minyak juga meningkat.
Jakarta: Pemerintah didorong menyosialisasikan harga minyak dunia. Diperlukan sosialisasi masif agar masyarakat mengerti kebijakan penaikan harga
Pertamax.
"Ini diedukasi agar masyarakat tak kaget kalau minyak naik," ujar praktisi minyak dan gas Elan Biantoro dalam diskusi virtual bertajuk 'Krisis Rusia-Ukraina Mahalnya Minyak Dunia' pada Kamis, 7 April 2022.
Baca:
Konflik Rusia-Ukraina Dongkrak ICP Maret ke USD113,5 per Barel
Menurut Elan, saat ini masyarakat Indonesia banyak yang terbuai subsidi
BBM oleh pemerintah. Sehingga, kenaikan harga minyak akibat konflik Rusia-Ukraina terabaikan.
"Pemahaman dan pemberian informasi ini bukan karena pemerintah, karena efek global. Sementara masyarakat terbuai mekanisme harga subsidi daripada mekanisme harga pasar," kata Elan.
Kementerian ESDM telah menetapkan
harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) Februari 2022 sebesar USD95,72 per barel. Sedangkan angka sementara ICP Maret 2022 sampai tanggal 17 sebesar USD114,77 dolar per barel.
Jika melihat harga subsidi ini, maka ada defisit. Sehingga, pemerintah memutuskan menaikkan harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter. Sedangkan, untuk harga Pertalite tetap di 7.650
Elan setuju ada kenaikan harga Pertamax, apalagi melihat penggunaan BBM jenis itu oleh pengendara mobil mewah atau kalangan masyarakat menengah ke atas. Dia menilai harga Pertamax Rp 12.500 itu masih cukup terjangkau.
Adapun untuk harga Solar dan Pertalite, dia meminta, kepada pemerintah agar dipertahankan. Ini dilakukan supaya tidak terjadi gejolak di pasar.
"Solar penugasan dan Pertalite dipertahankan tak naik agar tak jadi gejolak. Harga penugasan naik ada gejolak," kata Elan.
Selain itu, dia menyarankan pemerintah untuk melakukan efisiensi dan menekan konsumsi penggunaan bahan bakar minyak. Sehingga, cadangan minyak juga meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)