Jakarta: Perluasan akses internet diharapkan menjangkau kawasan tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) di Indonesia. Untuk mewujudkan itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membutuhkan dukungan seluruh pihak, termasuk provider atau perusahaan penyedia jasa telekomunikasi.
"Kita berharap apapun yang dijadikan (mendukung perluasan jaringan internet), baik dengan kawin antara indosat dengan Tri itu saya rasa terserah," ujar anggota Komisi I DPR Kresna Dewanata Phrosakh saat dihubungi Medcom.id, Sabtu, 16 Oktober 2021.
Menurut dia, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menargetkan seluruh wilayah Indonesia terjangkau internet pada 2024. Program Indonesia Merdeka Sinyal 2024 itu bisa dicapai melalui kerja sama dengan provider, termasuk melalui merger untuk penguatan penyelenggara jaringan.
Baca: Merger Indosat-H3I Momentum Penataan Frekuensi
"Perusahaan atau provider apapun kalau mau kawin (merger), asal itu bisa makin memperluas coverage-nya ke pelosok seluruh area di iIndonesia saya rasa tidak ada masalah," kata Kresna.
Dia sepakat dengan pernyataan Menkominfo Johnny terkait merger Indosat dan Tri sebagai terobosan. Sebab, hal tersebut dipastikan melalui kajian mendalam terkait penggabungan dua perusahaan.
"Kita berharap apa yang dinyatakan benar-benar dapat terjadi, kita pastinya dukung langkah Menkominfo asal hal tersebut bisa memberi dampak baik bagi masyarakat," ujar Kresna.
Dia mengatakan tujuan akhir perluasan akses internet yakni dampak positif bagi masyarakat. Jangan sampai kegiatan bisnis itu malah menguntungkan sebagian golongan (perusahaan).
Kresna juga berharap merger perusahaan telekomunikasi benar-benar dipantau Kemenkominfo. Khususnya memastikan dampaknya untuk kepentingan nasional.
"National interest kita harus bisa dipertahankan dan harus bisa mendapat benefit yang luar biasa. Jadi Merdeka Sinyal 2024 tapi sekali lagi national interest ada di atas segalanya, jadi jangan sampai terkait dengan ini justru negara lain yg mendapat manfaatnya," kata Kresna.
Sebelumnya, Menkominfo Johnny menyambut baik merger antara Indosat dan Tri Indonesia. Johnny mengatakan hal itu sebagai terobosan untuk efisiensi industri telekomunikasi dan percepatan transformasi digital.
"Kami menyambut baik konsolidasi industri telekomunikasi secara khusus telekomunikasi selular. Ini tentu kabar baik, Suatu terobosan untuk efisiensi industri telekomunikasi serta percepatan transformasi digital Indonesia," kata Johnny.
Jakarta:
Perluasan akses internet diharapkan menjangkau kawasan tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) di Indonesia. Untuk mewujudkan itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membutuhkan dukungan seluruh pihak, termasuk
provider atau perusahaan penyedia jasa telekomunikasi.
"Kita berharap apapun yang dijadikan (mendukung perluasan jaringan
internet), baik dengan kawin antara indosat dengan Tri itu saya rasa terserah," ujar anggota Komisi I
DPR Kresna Dewanata Phrosakh saat dihubungi
Medcom.id, Sabtu, 16 Oktober 2021.
Menurut dia,
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menargetkan seluruh wilayah Indonesia terjangkau internet pada 2024. Program Indonesia Merdeka Sinyal 2024 itu bisa dicapai melalui kerja sama dengan
provider, termasuk melalui
merger untuk penguatan penyelenggara jaringan.
Baca:
Merger Indosat-H3I Momentum Penataan Frekuensi
"Perusahaan atau
provider apapun kalau mau kawin (
merger), asal itu bisa makin memperluas
coverage-nya ke pelosok seluruh area di iIndonesia saya rasa tidak ada masalah," kata Kresna.
Dia sepakat dengan pernyataan Menkominfo Johnny terkait
merger Indosat dan Tri sebagai terobosan. Sebab, hal tersebut dipastikan melalui kajian mendalam terkait penggabungan dua perusahaan.
"Kita berharap apa yang dinyatakan benar-benar dapat terjadi, kita pastinya dukung langkah Menkominfo asal hal tersebut bisa memberi dampak baik bagi masyarakat," ujar Kresna.
Dia mengatakan tujuan akhir perluasan akses internet yakni dampak positif bagi masyarakat. Jangan sampai kegiatan bisnis itu malah menguntungkan sebagian golongan (perusahaan).
Kresna juga berharap
merger perusahaan telekomunikasi benar-benar dipantau Kemenkominfo. Khususnya memastikan dampaknya untuk kepentingan nasional.
"
National interest kita harus bisa dipertahankan dan harus bisa mendapat benefit yang luar biasa. Jadi Merdeka Sinyal 2024 tapi sekali lagi
national interest ada di atas segalanya, jadi jangan sampai terkait dengan ini justru negara lain yg mendapat manfaatnya," kata Kresna.
Sebelumnya, Menkominfo Johnny menyambut baik merger antara Indosat dan Tri Indonesia. Johnny mengatakan hal itu sebagai terobosan untuk efisiensi industri telekomunikasi dan percepatan transformasi digital.
"Kami menyambut baik konsolidasi industri telekomunikasi secara khusus telekomunikasi selular. Ini tentu kabar baik, Suatu terobosan untuk efisiensi industri telekomunikasi serta percepatan transformasi digital Indonesia," kata Johnny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)