Jakarta: Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto menegaskan apa yang terjadi dalam Pemilu 2024 menjadi salah satu poin pembahasan dalam rakernas PDI Perjuangan. Hal ini berkaitan dengan tidak sejalannya lagi PDI Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentunya juga akan dibahas seperti dampak kerusakan demokrasi, melemahnya negara hukum, serta korupsi dan nepotisme yang semakin marak. Hal tersebut secara langsung dan tidak langsung tentunya berkaitan dengan kepemimpinan Pak Jokowi," kata dia saat dihubungi, Jumat, 17 Mei 2024.
Hasto pun mengungkapkan ihkwal tidak diundangnya Presiden Jokowi. Hal itu juga senafas dengan suasana kebatinan arus bawah partai yang mengharapkan rakernas sebagai momentum untuk menyikapi berbagai persoalan bangsa dan mempersiapkan agenda pilkada dan konsolidasi partai ke depan.
"Atas dasar hal tersebut steering committee rakernas telah merekomendasikan siapa saja yang akan diundang, dan tentu mereka yang berjuang bagi tegaknya konstitusi dan demokrasi yang berkedaulatan rakyat, memperjuangkan meritokrasi dan supremasi hukum serta mereka yang mementingkan etika dan moral yang akan banyak didengatlan oleh partai," ungkapnya.
Diketahui, PDIP menjadikan rakernas sebagai momentum penting untuk merumuskan sikap politik sesuai dengan dinamika politik nasional. Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menyebut, rakernas PDIP mengangkat tema 'Satya Eva Jayate' yang memiliki makna Kebenaran Pasti Menang.
"Penggunaan sumber daya negara dan alat-alat negara serta berbagai upaya lain yang mengerdilkan demokrasi yang sering disebut beberapa pengamat sedang memasuki kegelapan demokrasi," ucap Djarot kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024.
Jakarta: Sekjen
PDI Perjuangan Hasto Kristyanto menegaskan apa yang terjadi dalam Pemilu 2024 menjadi salah satu poin pembahasan dalam rakernas PDI Perjuangan. Hal ini berkaitan dengan tidak sejalannya lagi PDI Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo (
Jokowi).
"Tentunya juga akan dibahas seperti dampak kerusakan demokrasi, melemahnya negara hukum, serta korupsi dan nepotisme yang semakin marak. Hal tersebut secara langsung dan tidak langsung tentunya berkaitan dengan kepemimpinan Pak Jokowi," kata dia saat dihubungi, Jumat, 17 Mei 2024.
Hasto pun mengungkapkan ihkwal tidak diundangnya Presiden Jokowi. Hal itu juga senafas dengan suasana kebatinan arus bawah partai yang mengharapkan rakernas sebagai momentum untuk menyikapi berbagai persoalan bangsa dan mempersiapkan agenda pilkada dan konsolidasi partai ke depan.
"Atas dasar hal tersebut
steering committee rakernas telah merekomendasikan siapa saja yang akan diundang, dan tentu mereka yang berjuang bagi tegaknya konstitusi dan demokrasi yang berkedaulatan rakyat, memperjuangkan meritokrasi dan supremasi hukum serta mereka yang mementingkan etika dan moral yang akan banyak didengatlan oleh partai," ungkapnya.
Diketahui, PDIP menjadikan rakernas sebagai momentum penting untuk merumuskan sikap politik sesuai dengan dinamika politik nasional. Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menyebut, rakernas PDIP mengangkat tema 'Satya Eva Jayate' yang memiliki makna Kebenaran Pasti Menang.
"Penggunaan sumber daya negara dan alat-alat negara serta berbagai upaya lain yang mengerdilkan demokrasi yang sering disebut beberapa pengamat sedang memasuki kegelapan demokrasi," ucap Djarot kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)