Fahri Hamzah -- Antara-- Yudhi Mahatma
Fahri Hamzah -- Antara-- Yudhi Mahatma

Fahri Hapus Cuitan Soal TKI

Renatha Swasty • 25 Januari 2017 04:34
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menghapus cuitannya di twitter soal Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Dia tidak ingin cuitannya membikin salah paham.
 
"Saya menghapus supaya enggak salah paham. Karena memang terminologi itu mengganggu di kupingnya padahal saya enggak maksud ke arah sana tapi enggak apa-apa sosmed kan gitu. Enggak ada masalah," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (24/1/2017).
 
Politikus PKS itu sebelumnya melaui akun twitter pribadinya sempat mengkritik soal tenaga kerja asing di Indonesia. Fahri membandingkan TKA dengan TKI.

'Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela' cuit Fahri.
 
Cuitan Fahri sontak membikin geger media sosial. Banyak yang tak setuju, Fahri menggunakan kata 'babu' buat menggambarkan 'pahlawan devisa'.
 
Fahri mengaku, menggunakan kalimat yang tidak pernah dipakai. Tapi dia bilang, cuitannya bukan buat merendahkan.
 
Baca: Cuitan Fahri Sebut TKI 'Babu' Dikecam
 
Cuitan itu kata dia semata-mata kritik buat pemerintah terkait masalah TKI. "Prioritas kita ini saya tunjukkan bahwa hutan kita dibabat orang, pipa-pipa baja kita disedot negeri orang. Padahal warga negara kita mengemis, meminta kerja menjadi pakai istilah babu. Sebenarnya istilah ini enggak ada. Sementara pekerja asing kita biarkan merajalela. Konsen saya adalah kita prioritas gitu loh," ujar Fahri.
 
Selanjutnya kata Fahri yang juga jadi buah pikirannya adalah soal pengawasan TKI, persiapan dan penempatan TKI. Hingga saat ini kata dia masih banyak kekurangan pemerintah yang menyebabkan TKI mengalami kerugian.
 
Fahri menyebut sama sekali tak melakukan penghinaan. Dia bahkan mengaku menjadi Ketua Tim Pengawas Tenaga Kerja.
 
"Saya enggak ada hubungannya dengan kasus melakukan penghinaan. Saya ini mengadvokasi pekerja yang ada di luar negeri," ujar Fahri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan