Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo--MI/Atet Dwi
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo--MI/Atet Dwi

Sosok Panglima TNI di Mata Golkar, PKS dan Gerindra

Damar Iradat • 07 Oktober 2017 15:51
medcom.id, Jakarta: Sosok Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo mulai dilirik beberapa partai politik, jelang Pemilu tahun 2019. Gatot dianggap dapat menaikan elektabilitas partai.
 
Politikus Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan, partainya mempersiapkan tempat bagi Gatot jika ingin bergabung. Ia menyebut, popularitas Gatot saat ini cukup baik.
 
"Kiranya memang tertarik masuk politik praktis, politik elektoral, mengabdi ke masyarakat setelah menjadi panglima, Partai Golkar siap memfasilitasi hal tersebut," kata Bobby dalam sebuah diksui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Oktober 2017.

Baca: Sikap Panglima TNI Dinilai Masih Sesuai Koridor
 
Bobby menilai, tindak tanduk Gatot selama ini masih dapat diperdebatkan. Namun, Bobby mengatakan apa yang masyarakat inginkan dari TNI adalah institusi yang profesional, yang tak terlibat politik praktis.
 
Sementara itu, politikus PKS Nasir Djamil mengaku partainya belum berniat merekrut Gatot menjadi salah satu kadernya. Menurutnya, terlalu dini menarik Gatot ke dalam politik praktis seperti sekarang.
 
Ia juga menampik jika kedekatan Gatot dengan umat Islam lantaran Gatot sempat hadir dalam aksi demonstrasi besar-besaran pada Desember 2016. Menurutnya, kehadiran Gatot saat itu sebagai Panglima lebih kepada kewajiban seorang prajurit TNI untuk menjaga sebuah aksi unjuk rasa.
 
Baca: Manuver Panglima TNI Bermuatan Politik
 
Nasir juga mengaku, elektabilitas Gatot perlu dipertimbangkan. Pasalnya, partai harus mempertimbangkan sejauh mana elektabilitas Gatot untuk mendongkrak elektabilitas partai.
 
"Karena pilpres yang berbarengan pileg harus melihat sosok yang betul-betul ampuh mengangkat partai," ujarnya.
 
Sementara itu, Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon belum mau mengomentari apakah partainya bakal melirik Gatot atau tidak. Menurutnya, tindak tanduk dan komentar Gatot selama ini masih berada dalam koridornya sebagai Panglima TNI.
 
Bahkan, Fadli menilai apa yang disampaikan Gatot terkait persoalan yang ada sekarang harus diapresiasi sebagai sebuah keberanian untuk menyampaikan kebenaran. "Jangan semuanya asal bapak senang. Ini akan jadi fenomena yang berbahaya, seperti bom waktu. Lebih bagus diumumkan meskipun terjadi polemik," tegasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan