Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1443 Hijriah/2022 Masehi pada Jumat, 1 April 2022. Sidang isbat diikuti berbagai pimpinan ormas Islam dan utusan duta besar serta para ahli astronomi.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan kemungkinan besar awal ramadan tahun ini akan ada perbedaan. Pimpinan Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Sementara pemerintah, kata Zainut, kemungkinan akan menetapkan 1 Ramadhan pada 3 April 2022.
"Kami menghormati bahwa putusan dari pimpinan Muhammadiyah itu. Karena tentunya sudah melalui sebuah proses penelitian, proses yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh Muhammadiyah," kata Zainut kepada Media Indonesia, Selasa, 19 Maret 2022.
Baca: Menko PMK: Ramadan Momentum Menekan Kasus Covid-19
Zainut berharap jika terjadi perbedaan penentuan awal Ramadan 2022, umat Islam tidak memperuncing dan membesar-besarkan. Perbedaan ini, kata Zainut, merupakan hal lumrah terjadi di masyarakat Indonesia.
"Tidak menjadikan hal ini menjadi sebuah hal yang dibesar-besarkan. Perbedaan yang terjadi sudah biasa. Insyaallah masyarakat Indonesia sudah cukup dewasa menerima perbedaan itu," ungkap dia.
Wamenag juga mengatakan perbedaan penentuan awal ramadan tahun ini terjadi karena ada perbedaan dalam pendekatan hisab. Ada yang menggunakan rukyatul hilal atau mengamati visibilitas hilal (bulan sabit) saat matahari terbenam menjelang pergantian bulan.
Ada juga dengan metode hisab. Metode ini menghitung secara sistematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam pergantian bulan.
"Sekali lagi, saya kira perbedaan itu harus dijadikan rahmat tidak perlu kita pertajam," ujar dia. (Dinda Shabrina)
Jakarta: Kementerian Agama (
Kemenag) akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1443 Hijriah/2022 Masehi pada Jumat, 1 April 2022. Sidang isbat diikuti berbagai pimpinan ormas Islam dan utusan duta besar serta para ahli astronomi.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan kemungkinan besar awal ramadan tahun ini akan ada perbedaan. Pimpinan
Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Sementara pemerintah, kata Zainut, kemungkinan akan menetapkan 1 Ramadhan pada 3 April 2022.
"Kami menghormati bahwa putusan dari pimpinan Muhammadiyah itu. Karena tentunya sudah melalui sebuah proses penelitian, proses yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh Muhammadiyah," kata Zainut kepada
Media Indonesia, Selasa, 19 Maret 2022.
Baca:
Menko PMK: Ramadan Momentum Menekan Kasus Covid-19
Zainut berharap jika terjadi perbedaan penentuan awal
Ramadan 2022, umat Islam tidak memperuncing dan membesar-besarkan. Perbedaan ini, kata Zainut, merupakan hal lumrah terjadi di masyarakat Indonesia.
"Tidak menjadikan hal ini menjadi sebuah hal yang dibesar-besarkan. Perbedaan yang terjadi sudah biasa. Insyaallah masyarakat Indonesia sudah cukup dewasa menerima perbedaan itu," ungkap dia.
Wamenag juga mengatakan perbedaan penentuan awal ramadan tahun ini terjadi karena ada perbedaan dalam pendekatan hisab. Ada yang menggunakan rukyatul hilal atau mengamati visibilitas hilal (bulan sabit) saat matahari terbenam menjelang pergantian bulan.
Ada juga dengan metode hisab. Metode ini menghitung secara sistematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam pergantian bulan.
"Sekali lagi, saya kira perbedaan itu harus dijadikan rahmat tidak perlu kita pertajam," ujar dia. (Dinda Shabrina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)