Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Istimewa.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Istimewa.

Sahroni Nilai Pernyataan BNPT Soal Penceramah Radikal Tak Diributkan

Anggi Tondi Martaon • 09 Maret 2022 04:33
Jakarta: Pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mewanti-wanti masyarakat mewaspadai penceramah radikal diminta tak dijadikan polemik. Peringatan BNPT dinilai wajar.
 
"Menurut hemat saya, ini bukan sesuatu yang patut diributkan ya. Sangat wajar kok jika pemerintah maupun BNPT mewanti-wanti, meminta kita hati-hati dengan adanya penceramah radikal," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Selasa, 8 Maret 2022.
 
Legislator Partai NasDem itu menyampaikan penceramah radikal berpotensi meningkatkan penyebaran radikalisme dan ekstrimisme di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan maraknya penangkapan terduga teroris dalam beberapa waktu belakangan.

"Dan Ini tentu sangat berbahaya bagi kehidupan berdemokrasi kita. Karena kita tahu, mereka sangat anti demokrasi. Sistem thogut katanya. Jadi wajar jika mereka memang harus diwaspadai,” ungkap dia.
 
Baca: Ini Indikator Penceramah Radikal Versi BNPT
 
Terkait pernyataan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyebut bahwa BNPT blunder, Sahroni meminta agar masing-masing pihak tidak terpancing. Mereka diminta saling memahami duduk permasalahannya.
 
"Jika MUI melihat itu blunder, ya silakan saja, tapi dilihat blunder dari mananya?" sebut dia.
 
Dia menegaskan berbagai tindakan yang bertentangan dengan Pancasila tak boleh dibela. Pasalnya, dapat merusak persatuan dan kesatuan NKRI.
 
"Kalau ada yang anti, lalu sampai membahayakan persatuan dan kesatuan, masak akan kita diamkan saja?” ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan